Tony Moly akhirnya dijatuhi hukuman semumur hidup, dia menanggung sendiri semua kesalahannya dan tidak membocorkan masalah mafia lainnya, tentu saja dia melakukannya untuk menjaga keselamatan nayawanya.
"Mengapa kalian bisa begitu yakin Tony tidak akan melibatkan mafia lainnya?" tanya Ailleen pada Tim yang baru saja selesai melakukan panggilan dengan Pascal dan Gordon.
"Dia juga seorang mafia bahkan menjadi pengkhianat, jadi sudah pasti dia tahu jika dia memiliki banyak musuh." Jawab Tim.
"Apakah benar mereka akan menghabisinya di penjara?"
"Itu bisa saja terjadi, apalagi jika dia membawa nama rekannya yang masih memiliki kekuasaan."
"Polisi tidak bisa memberikan perlindungan?"
"Bagaimana mau memberi perlindungan jika mereka juga tidak tahu kapan dan siapa yang akan melakukan penyerangan."
"Benar juga, apakah menurutmu Tony akan mendapat keringanan hukuman?"
"Jika dia berhasil menggunakan alasan kesehatannya, tapi rasanya itu juga kecil kemungkinannya. Jangan membicarakan tentang dia, tidak baik didengar oleh baby."
Ailleen mengelus perutnya yang mulai membesar, kandungannya sudah memasuki bulan kelima. Dia bersyukur karena kehamilannya sangat tidak menyusahkan, dia tetap bisa melakukan aktifitasnya dan juga melakukan pekerjaannya. Dengan baby yang tidak rewel dan menyusahkan, Tim juga tidak terlalu mengkuatirkannya, jadi mereka tetap beraktifitas sebagaimana biasanya.
"Minggu depan waktunya kontrol. Apakah kamu memiliki jadwal keluar kota?" tanya Ailleen.
"Walaupun aku memiliki jadwal keluar kota, aku akan membatalkannya. Cukup satu kali aku tidak mengikuti pemeriksaannya karena kamu tidak mengatakannya padaku."
"Dasar pendendam, itu kejadian saat aku baru ingin memastikan jika aku memang hamil tapi kamu mengatakannya seperti aku telah melakukan kesalahan fatal. Selain itu kamu sudah memberi hukuman padaku."
Tim hanya tersenyum mendengar omelan dari istrinya, "Minggu depan jangan lupa tanya pada dokter, apakah kamu boleh melakukan perjalanan?"
"Kamu mau membawaku kemana?"
"Kamu lupa Isabel akan melahirkan?"
Ailleen menggeleng, "Bagaimana aku bisa lupa jika setiap hari di group mereka membahasnya, aku hanya lupa jika dia tidak ada disini dan kita harus ke Jerman untuk mengunjunginya."
Tim memandang istrinya dengan tatapan tidak terbaca, untunglah dia sudah terbiasa dengan pemikiran yang out of the box, memiliki mommy yang juga memiliki pemikiran seperti itu membuat Tim sudah terlatih.
"Mengapa memandangku seperti itu?"
"Mau berkeliling kota dengan motor?"
Ailleen langsung tersenyum lebar, "Tentu saja. Apakah itu keinginan baby?" memang dari awal ketika diketahui jika Ailleen hamil, Tim yang selalu menginginkan sesuatu, mulai dari makanan sampai dengan kegiatan-kegiatan lainnya, yang tentu saja dengan senang hati Ailleen mengabulkan dan mendampinginya.
"Kelihatannya begitu. Ayo, ganti pakaianmu dengan yang lebih tebal, aku tidak ingin kamu sakit."
Tanpa perlu diulang, Ailleen langsung berdiri dan pergi ke ruang ganti, berganti pakaian untuk berkeliling kota menikmati malam berdua dengan suaminya.
***
Ketika kehamilannya memasuki bulan kesembilan, Tim meminta Ailleen untuk mengambil cuti, bahkan dia juga ikut mengambil cuti.
Karena rumah baru mereka masih belum selesai direnovasi, kamar bayi di penthose menggunakan ruang kerja Tim yang letaknya memang dekat dengan kamar tidur utama, walau Tim tahu pada akhirnya putranya akan lebih banyak tidur bersama mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is The Answer
RomanceTim ditolong oleh seseorang yang tidak dikenalnya saat sedang dikeroyok oleh orang-orang bayaran suruhan lawan bisnisnya. Tim tidak mengenali siapa penolongnya dan tentu saja dia mencari penolongnya yang dia tahu terluka karena menolongnya. Dia sama...