Part 16

2.5K 267 36
                                    

Saat Tim kembali, daddy dan mommynya sedang pergi, jadi dia belum mengabarkan pada kedua orangtuanya soal hubungannya dengan Ailleen. Baginya yang penting adalah resminya Ailleen menjadi kekasihnya yang sebentar lagi akan menjadi tunangan atau mungkin segera menjadi istrinya karena dia sangat yakin keluarganya pasti akan mendukung hubungannya dengan Ailleen.

Kegiatan rutin dengan Ailleen, berkirim pesan ataupun melakukan panggilan video diwaktu santai mereka tetap berjalan, membuat hari-harinya semakin indah. Perasaan bahagia Tim ternyata terbawa didalam pekerjaannya, dan itulah yang dirasakan oleh Jeff dan Trump. Kedua orang kepercayaannya itu tidak tahu apa yang membuat perubahan pada bos mereka hanya saja Jeff terkejut ketika dia diminta untuk menyiapkan proposal untuk pelatihan bersama dengan Walter's.

"Apakah anda yakin pihak Walter's akan menerima proposal ini?" tanya Jeff.

"Memangnya kenapa?"

"DS dan Walter's bergerak dibidang usaha yang sama dan bisa dikatakan saingan..."Jeff belum melanjutkan perkataannya ketika Tim memutusnya.

"Kita bergerak dibidang yang sama, dan jika kita memang saingan bukankah hal baik jika kita bisa bekerjasama? Kita masing-masing punya kelebihan dan kekuarangan, jadi tidak ada salahnya kita saling menjajaki untuk melakukan perbaikan supaya bisa memberikan pelayanan maksimal pada klien-klien kita."

"Apakah anda sudah bertemu dengan pihak Walter's?" tanya Jeff.

"Ya, mereka juga akan membuat proposal yang sama dan jika kita masing-masing sudah mempelajarinya, baru kita duduk bersama untuk membahas lebih lanjut."

"Jika boleh tahu, dengan siapa anda bertemu dengan pihak Walter's?" tanya Jeff penasaran, karena dia tahu untuk bertemu dan membuat janji dnegan pimpinan Walter's tidaklah mudah karena pimpinan itu juga memiliki profesi sebagai dokter.

"Alex, Jonathan dan Skylight Walter." jawab Tim dan melanjutkan, "Mengapa?" Tim melihat ketidakpercayaan dari raut wajah Jeff.

"Tenanglah, kami sudah membicarakannya."

"Kelihatannya anda lupa menyebut dua nama lagi." Kata Jeff membuat Tim tersenyum.

"Ya, Ailleen dan Celine Walter. Puas?"

Jeff tertawa, "Puas, saya akan segera menyiapkannya segera." Kata Jeff dan langsung keluar dari ruangan bosnya meninggalkan Tim yang menggeleng melihat ulah tangan kanannya di DS itu.

Tim baru saja mulai mengerjakan pekerjaannya ketika pintu ruangannya kembali terbuka tanpa diketuk, dan hanya satu orang yang berani melakukan hal itu.

"Untunglah kamu ada disini."

"Ada apa? mengapa mommy terlihat terburu-buru? Dan kapan mommy dan daddy kembali?" tanya Tim pada Tiffany, mommynya.

"Baru saja, dan mommy kemari terburu-buru karena ingin mengajakmu makan siang. Ayo, ikut mommy."

Tim menatap mommynya yang memandangnya tanpa merasa bersalah telah menganggu pekerjaannya, "Mom, jika makan siang hanya berdua atau bertiga dengan daddy, aku akan ikut tapi jika ada orang lain dan maksud lain, aku tidak akan ikut." Kata Tim.

"Mommy sudah buat janji dan jika kamu tidak pergi bukankah kamu sama saja akan membuat mommy malu? Ini hanya makan siang, mommy tidak akan memaksamu jika kamu tidak menyukainya."

"Siapa lagi kali ini?"

"Tadi dibandara mommy bertemu teman mommy waktu menjadi model dulu, dia bersama putrinya kebetulan kemari untuk menghadiri peragaan busana. Putrinya cantik dan usianya juga kelihatannya tidak beda jauh dengan dirimu."

"Cantikkan mana dengan Ailleen?"

"Kalau mommy bilang cantikkan Ailleen kamu pasti akan bilang jika Ailleen yang cantik saja tidak membuatmu tertarik apalagi wanita ini." kata Tiff dengan kesal.

Love is The AnswerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang