"Anda yakin akan melepas proyek ini?" tanya Trump pada Tim.
"Ya." Jawab Tim sambil menikmati kopi paginya.
"Semalam anda masih ingin bertemu dengan para pemilik lahan, mengapa pagi ini berubah?"
"Apakah para pemilik lahan sudah mengabarkan kapan bisa kita temui?" tanya Tim.
"Belum, orang-orang kita masih mencoba menghubungi mereka."
"Pagi ini lahan itu sudah mereka jual dengan harga 2x lipat dari penawaran kita."
"Apa???" kali ini Trump benar-benar terkejut.
"Tony Moly masih belum mau menerima kekalahannya, kurasa bukan hanya lahan ini yang akan dikacaukan oleh mereka."
"Maksud anda, dia membeli lahan itu dengan harga 2x lipat lebih tinggi dari penawaran kita?"
"Ya, tapi sebenarnya alasanku melepas lahan itu bukan karena dia sudah menguasainya."
Trump menatap atasannya itu dengan penuh tanda tanya, menunggu kelanjutan penjelasannya.
Tim bukannya menjelaskan tetapi menyodorkan satu berkas pada Trump, dengan cepat Trump membuka dan membaca isinya.
"Mengapa kita tidak menyadari hal ini sejak awal?"
"Karena kelihatannya informasi ini sengaja ditutupi oleh para pemilik lahan. Tadi malam aku baru mendapatkan dokumen yang memastikan jika seterfikat lahan itu masih bermasalah."
"Begitu mereka masih membuka harga tinggi." kata Trump dengan kesal.
"Daripada kamu kesal, lebih baik kita fokus dengan alternatif kedua."
"Apakah anda sudah memeriksanya juga?"
"Lokasi memang tidak sebagus yang pertama tetapi kita bisa mengatur ulang desain kita, selain itu harganya juga lebih murah."
"Sekarang saya paham, mengapa anda melakukan negosiasi kedua alternative tersebut. Tapi bagaimana jika Tony mendahului kita lagi?"
"Setelah dana yang begitu besar dia keluarkan hari ini, kurasa sehari atau dua hari sudah cukup untuk kita membereskan jual beli lahan itu."
Trump langsung tertawa, ternyata dia lupa jika atasannya mempunyai tingkat kelicikkan yang akut.
"Baik, saya akan segera membereskannya. Apakah anda akan langsung kembali hari ini?"
"Tidak, atur pertemuan dengan pemilik lahan, kurasa kehadiranku akan mempercepat kita untuk membereskan masalah ini."
"Bagaimana dengan Tony?"
"Biarkan saja, walau cepat atau lambat dia pasti akan menyadari jika kita sudah tidak berminat pada lahan yang dia ambil itu."
"Bukankah itu akan membuat dia semakin dendam pada kita?"
"Tanpa ada masalah itu, dia sudah dendam padaku jadi biarkan saja."
"Oh ya, saya hampir lupa untuk mengucapkan selamat atas pertunangan anda."
"Terima kasih."
"Berita yang sangat tidak diduga. Tetapi melihat perubahan anda akhir-akhir ini, saya bisa merasakan jika wanita ini adalah wanita istimewa."
"Begitulah, dia memang sangat istimewa." Jawab Tim dengan senyum tersungging dibibirnya.
"Saya tidak akan menganggu lamunan anda, saya akan mengatur janji dengan mereka terlebih dahulu dan segera mengabarkannya pada anda."
Tim hanya menggeleng mendengar gurauan anak buahnya. Dia memang sedang melamunkan tunangannya yang sejak pagi sudah mengomel karena terlambat bangun, seperti biasa Ailleen mengomelinya karena baru tidur lewat tengah malam karena mengobrol dengannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/261572316-288-k242810.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is The Answer
RomanceTim ditolong oleh seseorang yang tidak dikenalnya saat sedang dikeroyok oleh orang-orang bayaran suruhan lawan bisnisnya. Tim tidak mengenali siapa penolongnya dan tentu saja dia mencari penolongnya yang dia tahu terluka karena menolongnya. Dia sama...