8. BENARKAH???

58.3K 5.1K 54
                                    

Mungkin karena lelah menangis El menelungsupkan kepalanya disamping brankar Zy sambil mengelus-elus tangan Zy.

Hingga tiba-tiba.....
_______________________________________

Hingga tiba-tiba El tersentak karena merasakan pergerakan jari Zy.

Sontak El langsung menegakkan badannya dengan perasaan yang bahkan tidak bisa diungkapkan lagi.

Tak lama Zy membuka matanya dengan perlahan.

"Euggh" Lenguhnya sambil menyesuaikan sorotan cahaya diruangan itu yang mulai masuk diretina matanya.

"Hei sayang ada yang sakit hem?" Tanya El lembut bahkan sangat lembut setelah mata Zy terbuka.

"Mi...num" Ucap Zy sangat lemah.

El yang mendengar ucapan adiknya itu pun langsung mengambikan air pada nakas disamping brankar Zy.

Kemudian El membantu meminumkan kepada Zy.

"Sshh" Ringisnya karena tubuh Zy sangat sakit apalagi pada bagian kepala dan lututnya.

"Baby kenapa ada yang sakit biar abang panggil dokter dulu" Ucap El sangat khawatir melihat adiknya tengah meringis menahan sakit.

Dengan menekan tombol yang diatas brankar Zy, tak lama dokter pun datang bersama para suster dengan langkah cepatnya.

"Izinkan saya memeriksa nona tuan" Ucap dokter itu yang diangguki El.

Kemudian dokter itu memeriksa Zy dengan sangat hati-hati karena ia tak mau ada sedikit saja informasi yang tertinggal dengan keadaannya.

"Alhamdulillah tuan, sekarang nona perlahan mulai membaik, soal luka di kepala memang cukup dalam tapi kami bisa mengatasinya. Sedangkan luka dilututnya membuat tulang kaki nona retak sehingga harus melakukan terapi agar bisa pulih kembali. Kami akan selalu pantau keadaan nona. Untuk sementara nona jangan berjalan dulu karena itu akan membuatnya sakit" Jelas dokter itu dengan sopan.

"Baik terimakasih" Ucap El dengan wajah datarnya membuat siapa saja takut melihatnya.

"Itu sudah menjadi kewajiban saya tuan. Kalo begitu saya permisi" Pamit dokter tersebut yang mendapat anggukan dari El.

Kemudian dokter bersama suster itu pun segera pergi meninggalkan ruangan yang memiliki aura mencekam dari seorang Elang Almero Valter.

"K-kamu?" Kaget Zy dengan nada yang gemetar.

Setelah indra penglihatan Zy cukup jelas ia menegang ditempat.

Jantungnya merasa berhenti melihat seseorang yang didepannya ini.

Ya Zy masih mengingat ucapan Crys sahabatnya saat disekolah kemarin.

Dan Zy sangat tau orang didepannya ini merupakan salah satu dari mereka.

Tiba-tiba Zy langsung menangis terisak yang membuat El khawatir setengah mati.

"Hiks...hiks...hiks"

"Loh hei sayang kenapa? Kenapa nangis hem, ada yang sakit abang panggil dokter lagi ya"

Zy menggelengkan kepalanya sambil berusaha mendudukkan badannya lalu menjauh dari El. Karena El berusaha untuk mendekatinya.

Tidak tidak lebih tepatnya untuk menenangkannya.

"A-apa Zy hiks membuat ke-kesalahan hiks k-kenapa ka-kak disini hiks jangan a-apa apain Zy hiks" Ucapnya sambil menangis terisak.

Sedangkan El mengernyitkan dahinya bingung mendengar ucapan dari adiknya ini.

"Sstt...Hey tenang sayang abang nggak akan nyakitin kamu" Jawabnya berusaha mendekap Zy dan akhirnya berhasil.

I'M Not An Illigitimate ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang