Sorot cahaya dari lampu terang dapat membangunkan gadis dengan tubuh yang masih lemas diatas kasur king size-nya.
Kelopak matanya perlahan terbuka dan menyesuaikan dengan pandangan yang masih belum sempurna sadar.
Serasa kesadarannya sudah kembali, ia melihat kearah perut ketika merasakan beban berat yang tak lain adalah sebuah tangan yang melingkar sempurna tanpa ada gangguan.
Ia menoleh kesamping, mendapati wajah abangnya El sangat tampan jika dipandang dari dekat.
Zy tersenyum simpul melihat abangnya yang tertidur sangat damai tanpa mengeluarkan suara bising yang biasanya mengganggu pendengaran.
Ia semakin mendusel di dada bidang El dan menenggelamkan wajahnya disana. Nyaman. Itulah definisi yang tepat saat ini.
Pergerakan Zy membuat laki-laki itu terbangun dan mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang masuk diretina matanya.
Seketika El terkekeh pelan, melihat adik kecilnya tak bisa diam dipelukannya.
Gadis itu terus saja mendusel-dusel seperti cacing yang kehilangan induknya.
"Udah bangun hm?" Tanya El dengan suara seraknya yang membuat siapa saja melehoy dibuatnya.
Zy mendongak, mata bulatnya langsung bertubrukan dengan mata tajam El. Namun hal itu tak membuat Zy takut, malahan ia sangat suka dengan mata milik El.
Katanya 'buletan matanya bagus'. Buletan yang dimaksud Zy disini iris mata El. Iris matanya berwarna biru terang sebening kristal yang sangat indah jika dipandang dengan dalam.
Padahal jika dilihat-lihat iris mata Zy lah yang paling menawan dari seluruh keluarganya.
"Abang Zy gerah" Ucapnya sambil mengerjap lucu.
Telapak tangan El bergerak menyentuh kening Zy dan ternyata panasnya sudah menurun.
"Abang kenapa nyentuh ini Zy?" Tanya Zy sambil menyentuh keningnya yang dipegang oleh El.
El menggeleng, ia melepas tangannya dari kening gadis itu.
"Abanggg... Zy gerah, selimutnya dibuka. Ini juga Zy nda bisa napas ih" Rengeknya kesal.
El terkekeh gemas, ternyata penyebab Zy tak bisa diam tadi karena merasa gerah dan engap.
Segera El bangkit dan membantu adik kecilnya melepas selimut yang cukup tebal. El sendiri sebenarnya juga merasa sangat gerah, ditambah lagi dirinya memakai sweater. Badannya pun sudah dibanjiri dengan keringat.
Kemudian El mengambil remot AC yang berada di nakas, setelah itu mengaturnya menjadi suhu normal agar Zy tidak kepanasan.
"Udah nggak terlalu gerah princess?" Tanya El yang dibalas anggukan Zy.
"Abang sini" Pinta Zy sambil menepuk sisi sampinya, menyuruh El untuk kembali berbaring.
El menurut, segera ia kembali berbaring dan menarik Zy dalam dekapannya.
"Kenapa hm?" Tanya El seraya mengelus punggung kecil Zy.
Zy tak menjawab, malah ia memainkan jemari tangan El yang satunya.
"Tidur sayang" Suruh El. Tapi gadis itu malah menggeleng dan semakin tak bisa diam.
"Zy udah banyak tidur abang, capek kalo tidur lagi" Jawabnya sambil memainkan pipi bulatnya dengan gerakan mengembung.
"Baby kan belum sembuh total"
"Mau dibawa ke rumah sakit?"
Sontak ucapan El membuat Zy terkejut dan menghentikan aktifitas bermainnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/262819787-288-k388346.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Not An Illigitimate Child
Teen FictionSebelum membaca jangan lupa Follow terlebih dahulu ya ≧ω≦. Arigatou Gozaimasu❤ (On Going) #Awas typo Bertebaran# Cuplikan : "Dasar cewek kurang ajar berhenti lo!!!" Marah cowok botak sambil teriak. "Awas aja lo sampek ketangkep!!" Sahut cowok gen...