"Ayo sayang nambah lagi, cucu oma harus banyak makan biar cepet besar" Kata Sherine terkekeh seraya menyeka mulutnya dengan tisu usai makan.
Zy menoleh, pipi menggembung begitu jelas dimata mereka. Gadis kecil itu makan dengan sangat lahap membuat semua orang merasa bahagia melihatnya.
"No princess, ditelan dulu baru bicara" Tegur Rio tak ingin putrinya kesedak sebab ingin berbicara namun masih mengunyah makanan.
Zy menyengir, mulutnya mencecap setiap rasa. Lantas ia segera menelan semua makanan yang ia simpan di pipi bulat kanan kirinya.
Sungguh mereka semua dibuat tertawa oleh tingkah gadis itu, tak ayal para maid dan juga bodyguard ikut terkekeh pelan.
"Nda mau oma, Zy udah kenyang. Perutnya udah belembung ini" Jawabnya sambil menepuk-nepuk perutnya.
"Minum dulu princess" Zy mengangguk, ia sedikit mendekatkan dirinya pada Vino untuk meminum air yang dipegang oleh abangnya itu.
"Ohh... Jadi mama pulang gaada yang nyambut nih"
Seketika tatapan semua orang langsung mengarah pada suara yang baru saja terdengar jelas di indra pendengaran.
Mereka sangat terkejut dengan kehadiran Letta dengan dua orang laki-laki yang membantunya.
"Astaga mama!" Kaget King langsung beranjak dari kursi yang diikuti lainnya.
"Mama emang udah sembuh, kok dibolehin pulang si pah" Cercah King pada Nathan.
"Lebih baik kita duduk dulu" Ucap Austin yang disetujui semua orang.
Akhirnya mereka semua langsung menuju ruang keluarga dengan meninggalkan gadis kecil yang masih kebingungan dengan keadaan.
Salah satu maid tak sengaja menatap nona kecilnya terdiam, lantas membuka suara "Nona, kenapa nona tidak ikut?" Tanyanya bingung. Padahal seluruh keluarganya sudah menuju ke ruang keluarga.
Zy menatap maid tersebut "Emm Zy—"
"Princess" Panggil El tak jauh dengannya.
"Ternyata disini" Zy hanya mengerjapkan mata bulatnya, wajahnya juga terlihat seperti tidak ada apa-apa.
"Ayo kesana, dicari mama" Ucap El. Setelah itu ia menarik lembut tangan adik kecilnya menuju ruang keluarga.
Sesampainya di ruang keluarga, dapat Zy lihat para abangnya memeluk serta mencium mamanya. Ketara jelas sorot kerinduan di wajah mereka.
"Putri mama... Sini sayang mama kangen" Panggil Letta antusias sambil merentangkan tangannya.
Mendengar itu Zy tersenyum senang, matanya seketika berbinar cerah. Lantas si gadis itu langsung menyambut hangat pelukan mamanya.
"Miss you mama" Ucap Zy. Letta terkekeh kecil dan semakin mengeratkan pelukannya.
"Miss you too sayang" Jawabnya.
"Jadi Letta juga sudah tau?" Sherine menatap bingung.
Letta mengurai pelukannya, mengecup kening Zy dengan penuh kasih sayang.
"Iya mom" Jawabnya sambil tersenyum.
"Bahkan peri kecil ini yang membuat Letta terbangun dari tidur panjangnya" Ucap Nathan membuat Sherine terkejut.
"Really?" Nathan tersenyun sambil mengangguk sebagai jawaban.
"Vano apa kamu tidak ingin memeluk adikmu" Austin membuka suara yang mengundang tatapan semuanya.
Ya dua orang yang membantu Letta tadi adalah Nathan dengan Vano. Ia memang tidak melihat Zy saat di meja makan. Mungkin karena tubuh Zy yang kecil dan teredam oleh kursi besar atau mungkin tertutup oleh El, yang pasti ia tidak melihatnya. Jangan kan dirinya, Nathan maupun Letta bahkan tidak tau jika Zy ikut makan bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Not An Illigitimate Child
Teen FictionSebelum membaca jangan lupa Follow terlebih dahulu ya ≧ω≦. Arigatou Gozaimasu❤ (On Going) #Awas typo Bertebaran# Cuplikan : "Dasar cewek kurang ajar berhenti lo!!!" Marah cowok botak sambil teriak. "Awas aja lo sampek ketangkep!!" Sahut cowok gen...