"Daddy Zy nanya lhoo bibit apa ish..." Tanya Zy kesal, ia penasaran dengan bibit-bibit yang tadi daddy-nya ucapkan.
Sedangkan Rio gelagapan sendiri, ia lupa jika putrinya memiliki otak polos dan tidak kebanyakan dosa bukan seperti dirinya.
Lain halnya dengan El dan juga Vino yang menatap bapaknya itu dengan tatapan nyalang.
Bisa-bisanya mulut kinclong bapaknya mengeluarkan kalimat biadab.
Kedua lelaki itu tak habis pikir dengan pikiran Rio yang malah menjerumuskan Zy kekandang sesatnya.
Dan juga biasanya daddy-nya itu berkepribadian dingin dan tak mau bicara jika tidak ada hal yang penting.
Contohnya seperti tadi sebelum Zy datang, ketiga lelaki itu sama-sama diam tak ada yang mau membuka suara.
Mereka sibuk dengan kegiatannya sendiri. Seperti Rio dan Vino yang fokus pada tab-nya, mungkin tidak jauh dengan urusan pekerjaan.
El sendiri juga sibuk dengan ponselnya yang mengurusi email serta dokumen identitas Zy.
Jadilah mereka saling diam-diaman dan tak mau ada yang bersuara. Sampai akhirnya ada suara pintu yang terbuka dan itu mampu menyadarkan mereka dari keheningan yang melanda.
Kembali pada Rio yang menatap putrinya dengan raut tenang tapi berbeda dengan hatinya yang berdegup kencang.
"Bibit.... Em.. Bibit ternak ikan berudu sayang nah iya ikan berudu" Jawabnya.
Zy menatap Rio dengan mengerjapkan matanya, ia bingung.
"Ikan berudu? Aaa kecebong!! Daddy melihara yaa ih lucu mana-mana Zy pengen liat daddy" Serunya membuat mereka lebih melototkan matanya.
"Dad!" Geram Vino dengan menatap Rio seperti ingin menerkamnya sekarang juga.
"No princess. Kecebong itu menjijikkan jadi nggak boleh dipelihara" Jelas El, membuat Zy menatapnya sendu.
"Jadi Zy nda boleh melihara cebong yaa" Ucapnya memelas.
"Princess abang kenapa suka sama cebong?" Tanya Vino tak habis pikir dengan otak polos Zy.
"Lucu abang bentuknya kecil, kaya uget-uget, kalo dipegang licin. Ih mau mainan cebong lagii!" Ucapnya yang begitu antusias.
Ketiga lelaki itu saling bertatapan.
"Ja--Jadi princess udah pernah main ce--Cebong?" Tanya Rio.
Zy mengangguk senang "He.em Zy pernah main cebong"
"What!!!?" Pekik El.
"Cebong yang di sungai" Jawabnya enteng membuat ketiga lelaki itu bernafas lega.
Sebenarnya ini yang salah otak Zy atau ketiga lelaki ini? Ck ck ck
Sungguh sedari tadi jantung Vino berpacu dengan cepat. Bayangkan saja adiknya yang sepolos bocah Tk harus bermain cebong.
Namun ternyata kecebong yang dimaksud adalah ikan berudu yang disungai.
Vino menghela nafasnya lalu tangannya bergerak mengangkat Zy beralih kepangkuannya. Melihat itu Rio mendengus malas berbeda dengan El yang malah tertawa mengejek.
"Sayang lain kali nggak boleh mainan kecebong lagi yaa"
"Kenapa abang?"
"Ya... Ya nggak boleh. Kecebong itu banyak virusnya. Jadi nanti kalo main kecebong bisa-bisa sakit, princess mau?"
Zy menggeleng lesu "Nda mau"
Vino tersenyum lembut kemudian mencium pipi kiri Zy.
"Good girl"
![](https://img.wattpad.com/cover/262819787-288-k388346.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Not An Illigitimate Child
Teen FictionSebelum membaca jangan lupa Follow terlebih dahulu ya ≧ω≦. Arigatou Gozaimasu❤ (On Going) #Awas typo Bertebaran# Cuplikan : "Dasar cewek kurang ajar berhenti lo!!!" Marah cowok botak sambil teriak. "Awas aja lo sampek ketangkep!!" Sahut cowok gen...