28. BIBIT UNGGUL

51.8K 4.8K 427
                                    

Hingga terakhir ia mencium kening Zy dengan cukup lama untuk menyalurkan rindu yang amat sangat dalam.

"Maaf, maafin daddy sayang..." Ucap Rio dengan tatapan penuh penyesalan.

"Zy nda bisa maafin daddy...."

_______________________________________

"Zy nda bisa maafin daddy...." Lontar Zy yang membuat semua tatapan menuju kearahnya.

Keadaan mendadak hening, hanya bunyi putaran jam yang mendominasi saat ini.

Tangan Rio yang semula bertengger manis di pipi gembul Zy perlahan menurun, tak lupa juga dengan tatapan yang penuh dengan kekecewaan.

Zy mengernyit bingung, ada apa dengan semua orang. Apakah dia salah berbicara?

Kenapa mendadak semuanya menjadi hening dan, dan bahkan daddy-nya...

Oh astaga! dia lupa jika belum melanjutkan kalimatnya yang sempat terhenti.

Zy meringis tak enak pasti semua orang berpikir yang tidak-tidak dengan bicaranya tadi.

Ide cemerlang pun terlintas di otaknya. Hingga tiba-tiba...

Cup!

Zy mencium pipi kanan Rio yang membuat sang empu terlonjak kaget.

Hal itu membuat semua orang nampak bingung dengan tingkah gadis ini.

Rio mendongak dengan ragu, terlihat wajah Zy yang menyengir tanpa dosa di depannya.

"Hehe tadi Zy belum nyelesein bicaranya" Ucapnya.

"Anu... Maksud Zy tuh, Zy nda bisa maafin daddy kalo belum di beliin permen kiss" Lanjutnya dengan memelankan kata terakhirnya.

Sontak semua orang tertawa melihat tingkah princess kecil Valter ini.

Princess Valter!? Emm...

Zy memang pecinta permen kiss. Karena menurutnya, jika memakan permen itu mulutnya akan lebih wangi seperti bunga.

Hahh... Ada-ada saja bukan?

Melihat semua orang tertawa Zy mengerjap-ngerjapkan mata bulatnya, ia menggaruk pipi gembulnya dengan pelan.

"Kenapa ketawa?" Tanyanya.

"Jadi princess kecil ini tidak bisa memaafkanmu hanya sebuah permen kiss dad" Sahut El di sela tawanya yang berada di belakang Zy.

Zy menoleh kearah El, ia menjulurkan lidahnya.

"Aba---Loh Zy kok terbang!?" kagetnya kala tubuhnya merasa melayang keudara.

Zy menoleh kebelakang untuk melihat siapa dalang yang telah menggendongnya dan dibawa kearah sofa.

Kemudian tak lama ia merasakan tubuhnya dipangku dan didekap oleh orang itu dalam posisi membelakangi.

Zy nampak sedikit asing dengan pria yang saat ini mendekapnya.

Seperti mengenalnya namun otaknya menolak untuk berpikir.

Sangat tampan. Itulah definisi yang tepat untuk orang yang mendekapnya saat ini.

Memiliki iris biru terang yang nampak tenang jika dipandang.

Tetapi iris biru itu juga nampak memiliki sisi lekukan tajam hingga mungkin orang yang melihatnya akan takut. Tak terkecuali Zy sendiri.

Tapi jika diliat lebih detail wajah pria ini, emm... Seperti ada kesamaan dengan dirinya. Siapakah pria ini?

I'M Not An Illigitimate ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang