21. HAMA YANG MERESAHKAN

46K 4.3K 223
                                    

Saat ini, Keempat geng tersebut sudah berkumpul di lapangan Blood Moon, dimana lapangan itu terletak di didekat markas Vransval.

Awalnya Ravloska memang menyerang markas, tapi itu hanya pancingannya saja agar King dan leo beserta anggota lainnya keluar.

Tatapan sengit nan tajam saling dilemparkan antara empat geng tersebut.

Anggota king, leo dkk memang tak sebanding dengan Ravloska yang jumlahnya jauh lebih banyak.

"Wow! Akhirnya para pengecut udah keluar dari persembuyiannya" Ejek Vito dengan senyum remehnya.

"Hm gak salah?" Tanya Angga yang kelewat santai.

"Cih! Gak usah sok lo, ketua abal-abalan aja bangga" Lanjut Evan yang membuat Vito menggeram marah.

"IDIH! MUKANYA AJA SOK GARANG ASLINYA MAH KAYA PANTATNYA SI BOBI, BURIKK BWAHAHA!!" Pekik Indra membuat lainnya tak kuat untuk tidak tertawa.

"Anjim! Lo napa nyangkutin pantat bahenol gue setan!!!" Sentak Bobi tak terima karena pantat mulusnya menjadi target pembullyan sosial.

"Bahenol matalo! Orang pantat lo penuh dengan ke-estetikan sebuah koreng dibilang bahenol? Najiss!" Ucap Indra yang disusul gelak tawa lainnya.

"Ini sebenernya mau adu bacok ama si kuyang apa liat perdebatan lo berdua?" Sahut Samuel karena jengah mendengar adu bacot Indra vs Bobi.

"Siapa yang lo maksud kuyang?" Tanya Aldo heran.

"Noh" Tunjuk Samuel menggunakan dagunya yang ternyata mengarah pada Vito.

"ANJING! JAGA OMONGAN LO BANGSAT!!! SERANG!!!" Murka Vito yang sedari tadi sudah memerah menahan amarah karena ejekan dari sang musuh.

"SERANG!!!" Lanjut teriakan King dan leo yang menggema diseluruh penjuru.

Akhirnya merekapun saling menyerang satu sama lain dengan amarah yang membuncah.

Apalagi King dan Leo yang sedari tadi sisi iblisnya sudah meronta-ronta ingin keluar dan butuh pelampiasan.

Pertumpahan darah terjadi begitu sengit serta baku hantam saling tonjok menonjok menjadi pedoman utama bagi peperangan itu.

Bau anyir mulai terasa pada indra penciuman mereka. Tak dapat dipungkiri anggota King dan Leo sudah banyak yang tumbang karena memang 50 banding 500.

Bayangkan saja!

Lama-kelamaan King mulai merasa lelah karena menyerang 15 musuh sekalian.

Sama halnya dengan yang lain mereka kuwalahan menyerang musuh tanpa ada henti.

Luka-luka juga sudah menjadi ukiran pada tubuh kekar mereka masing-masing.

Hingga kini tinggalah King, Leo, Angga, David, Aldo, Evan, Bobi, Indra, Samuel yang masih bertahan. Sedangkan yang lain sudah tumbang.

"Hahaha gimana sekarang, udah terbukti kan siapa yang lemah? KETUA KALIAN BANCI TAU GAK!!" Vito tertawa kemenangan sambil menyeka darah yang ada dibibirnya.

"Lo bilang ketua kita banci? Dari pada orang yang beraninya main keroyokan. SAMPAH TAU GAK!!!" Murka Aldo dengan amarah yang menggebu-gebu.

"Hehh...lo semua itu banci. Inget B.A.N.C.I!" Sahut David dengan menekankan kalimat terakhirnya.

Mendengar hal itu Vito kembali marah.

Lantas ia langsung mencodongkan sebuah pistol yang membuat mereka sedikit terkejut. Tapi mereka segera kembali pada muka datarnya.

I'M Not An Illigitimate ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang