17. MANSION

53.5K 4.7K 43
                                    

Selama diperjalanan Zy hanya diam dan memandang kearah jendela.

Tak biasanya ia seperti ini, karena Zy merupakan tipikal orang yang banyak bicara. hal itu membuat El menghela nafasnya.

El menjalankan mobil sportnya dengan kecepatan sedang.

Ia tidak berani jika mengendarai mobilnya seperti seorang pembalap yang kesetanan pada umumnya.

Melihat adik kecilnya yang terus memandang kearah jendela dan enggan menolehkan arah mata kepadanya.

Lantas tangan El bergerak mengelus surai indah Zy yang membuat sang empu menolehkan kepalanya.

"Baby kalo ngantuk tidur aja ya, Perjalanannya masih lumayan jauh sayang"

Zy tersenyum lembut yang membuat hati El menghangat "Iya abang"

Setelah pembicaraan singkat itu, terjadi keheningan lagi yang membuat El menghembuskan nafas kasarnya.

Kemudian Ia mengalihkan arah pandangnya kejalan lagi untuk lebih fokus menyetir.

El mengerti jika adiknya masih merasa sedih akan kepulangannya karena meninggalkan panti serta bunda Ratih disana.

Maka dari itu El membiarkan Zy untuk melarutkan segala kesedihannya, karena memang adiknya itu butuh waktu untuk semua ini.

Sedangkan Zy sendiri masih memikirkan keadaan bunda serta adik lainnya dipanti.

Tak terasa air matanya turun tapi dengan cepat ia mengusapnya, agar abangnya tidak mengetahui jika dirinya menangis.

Karena larut akan pikirannya yang terus melayang pada bunda serta adik-adiknya dipanti, tiba-tiba rasa kantuk menyerang mata bulat nan indah itu.

Perlahan Zy memejamkan matanya sampai pada akhirnya ia pun telah masuk kealam mimpinya.

Zy terlelap tidur.

El mengernyit bingung saat tidak ada pergerakan dari adik kecilnya.

Lantas ia menolehkan kepalanya lagi dan mendapati adik kecilnya yang tertidur dengan wajah yang sangat menggemaskan.

El menepikan mobilnya dipinggir jalan, kemudian ia mengambil selimut yang selalu disiapkan didalam mobilnya.

Setelah itu ia menyelimuti Zy dengan hati-hati karena takut nantinya akan terbangun.

Tak hanya itu, El juga mengatur kursi pengemudi sedikit kebelakang agar Zy merasa nyaman dan tidak sakit badannya.

El terkekeh geli dengan raut wajah adik kecilnya itu. Melihat Zy tidur dengan damainya membuat suasana hati El tenang.

Sebelum melanjutkan perjalanannya El mencium kening Zy dengan sayang.

"Sweet dreams my angel" Bisiknya.

Setelah itu ia kembali melanjutkan perjalanannya dengan perasaan yang sudah tidak bisa tergambarkan lagi.

****

Setelah menempuh perjalanan panjang yang memakan waktu kurang lebih 3 jam.

Akhirnya El telah sampai di sebuah rumah mewah, ah bukan-bukan lebih tepatnya sebuah mansion yang dimana dulunya tempat ini menjadi saksi bisu hancurnya semua kebahagiaan bersama keluarganya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'M Not An Illigitimate ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang