47. MANSION UTAMA

13K 1.2K 78
                                    

Welcome love....
Hi aku kembali setelah hiatus berbulan-bulan wkwk, minal aidzin walfaidzin teman-teman. Selamat lebaran dan mudik di kampung halaman masing masing. Maafkan kesalahan author yang sudah menggantung cerita ini yaa hehe..

Happy reading❤
______________________________________

30 menit kemudian...

Sampailah mereka di mansion utama Valter family's. Tempat dimana adanya kenangan indah dan kenangan buruk terjadi.

Daddy Rio beserta anak-anaknya turun dari mobil dan menapaki tanah didepan mansion itu. Dilihat sekelilingnya tidak ada yang berubah sama sekali. Masih terlihat sama dengan yang dulu. Bersih, cantik, dan tidak ada setitik lumut yang menempel.

Raut wajah pria paruh baya itu mulai berubah menjadi sendu, tidak tau mengapa jika melihat mansion ini lagi kejadian buruk itu selalu datang menghampirinya.

Usapan lembut di bahunya membuat daddy Rio menoleh, mendapati putra sulungnya yang menatap dalam sambil menerbitkan senyuman tipis. Seolah mengatakan semua akan baik-baik saja.

"Lupakan yang dulu dad, saatnya kita memulai dari awal lagi" Disusul Vino mengusap bahu sebelahnya.

"Daddy tidak sendirian lagi, di sini ada kami juga yang selalu berdiri di samping daddy" Sahut King berjalan dan berdiri disamping Vano.

"Kita putra daddy akan selalu menjaga dan melindungi keluarga ini sampai akhir kelak" Alex berjalan dengan menggendong si gadis kecil yang tengah tidur tenang dan berdiri disamping Vino.

"Yakin semua akan baik-baik saja" Tekan El berdiri diantara King dan Alex.

Mendengar ucapan dari semua putranya, daddy Rio merasa tak pantas menjadi seorang ayah. Bagaimana bisa dirinya dulu tidak peduli dengan anak-anaknya saat ia sedang terpuruk. 

Ia hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memikirkan sang anak yang tumbuh tanpa seorang ayah.

Dan sekarang lihatlah, putra-putranya menjadi seorang yang hebat dan berwibawa tanpa campur tangan dirinya.

Dirinya merasa sangat bodoh!

Air matanya meluruh begitu saja membasahi pipi, tak ada isakan yang terdengar. Namun tangis itu terlihat menyakitkan.

"Maafkan sikap daddy dulu karena tidak peduli dengan kalian. Daddy—"

"Tidak dad, semua itu takdir. Jangan menyalahkan diri sendiri" Sangkal Alex memotong perkataan Rio.

"Lihat, Allah masih memberi kita kesempatan bertemu lagi dengan princess kecil setelah bertahun-tahun lamanya dan bisa berkumpul lagi seperti ini. Jangan sia-siakan lagi di masa mendatang" Lanjutnya membuat semua tersenyum simpul.

Sedangkan daddy Rio mengusap air matanya dan mengangguk haru. Benar yang dibilang semua putranya. Inilah saat dirinya menghapus masa kelam dulu dan memulai yang baru.

"Kalian putra kebanggaan daddy" Ucapnya tegas dengan sorot dalam.

"Ayo kita masuk" Mereka semua mengangguk dan berjalan masuk ke dalam mansion.

Kedatangan mereka disambut hangat oleh jejeran para maid dan bodyguard. Bahkan semuanya sudah disiapkan secara sempurna diseluruh penjuru mansion.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'M Not An Illigitimate ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang