Malam ini terdapat dua orang wanita berbeda usia tengah saling menyalurkan dekapan hangat dibrankar yang terbilang sangat luas.
Mereka adalah Letta dan si little princess Valter Zy.
Setelah aksi menciumi pipi Zy dan dilanjutkan bercanda gurau dengan diselingi tingkah absurd gadis pemilik pipi bulat itu, tak terasa Letta tertidur pulas didekapan Zy.
Ia tersenyum lebar kala melihat mamanya terlelap tenang di pelukannya. Tak ayal jika Zy mengelus pelan pipi tirus milik Letta yang sedikitpun tak menganggu tidurnya.
Dirinya terus memandangi wajah Letta yang begitu sangat cantik jika dipandang dari dekat. Kulit putih alami, bibir tipis semerah cerry, hidung mancung dan tak lupa mata teduh yang memiliki iris biru keabuan, membuat siapapun pasti terpana melihatnya. Sungguh Zy dibuat kagum dengan kecantikan yang dimiliki mamanya.
"Mama Letta cantik banget ih, pengen nyubit pipinya hihi"
"Jangan deh nanti kebangun kalo Zy cubit pipinya. Kalo kebangun nanti bakal dimarahi papa Nathan... Eh nda deng, daddy sama abang juga marah nantinya"
Zy terus bergumam tak jelas dengan perubahan raut wajah yang berbeda-beda. Bahkan bibir mungilnya tak berhenti untuk menunjukkan pergerakan dari senyum lebar menuju manyun lucu.
Beberapa menit kemudian, tangan Zy terasa kebas karena kelamaan mendekap Letta. Ia merasakan geringging yang menyebar di seluruh tangannya.
Akhirnya dengan sangat pelan ia mencoba melepaskan pelukan itu dengan menahan nafasnya takut Letta terusik dan bangun.
Dengan penuh perjuangan dan berhati-hati melepaskan pelukan itu, akhirnya ia bisa melepas dekapan tersebut tanpa menganggu mamanya.
"Huh... Untung nda kebangun" Leganya sambil mengelap keringat yang keluar di dahinya.
Segitunya emang ckckck!
Perlahan Zy bangun dan menurunkan kakinya dari brankar tersebut.
"Shh.." Zy meringis kala merasakan kram yang amat sakit di kakinya.
Ia memejamkan matanya untuk sedikit meredam kram di kakinya.
Setelah sedikit mereda ia berdiri dan berniat untuk keluar dari kamar ini.
Zy berjalan pelan menuju pintu besar yang sedikit jauh dari brankar mamanya.
Tepat didepan pintu, ia mendekat kearah remot yang sudah tertempel rapi ditembok samping pintu untuk memasukkan password yang tadi sempat diajari oleh papanya.
Jemari mungil itu bergerak menekan angka-angka didalam remot dengan benar agar pintu bisa terbuka.
Setelah menekan tombol dengan benar, pintu terbuka secara otomatis tanpa mengeluarkan suara yang memekikkan telinga.
Saat Zy ingin melangkah tiba-tiba tubuhnya linglung karena merasa sangat lemas dan rasa kram dikakinya semakin menjadi-jadi.
Tapi belum sempat dirinya jatuh mengenai dinginnya lantai, ada sepasang tangan kekar yang menangkapnya.
"Hey, are you okay baby?" Tanya suara serak seperti seorang laki-laki?
Zy sudah tak mampu lagi untuk melihat seseorang yang menangkapnya ini. Matanya mulai memanas siap untuk meluncurkan cairan bening dari kelopaknya.
"Hiks... Hiks..." Runtuh sudah cairan bening tersebut. Ia menangis dalam dekapan orang itu. Zy menangis sebab merasakan sakit di kakinya.
Suara tangis gadis kecil ini mampu membuat orang yang mendekapnya sangat khawatir. Ia gelagapan sendiri dan segera menggendong Zy ala bridal style menuju sofa yang seperti tempat tidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Not An Illigitimate Child
Teen FictionSebelum membaca jangan lupa Follow terlebih dahulu ya ≧ω≦. Arigatou Gozaimasu❤ (On Going) #Awas typo Bertebaran# Cuplikan : "Dasar cewek kurang ajar berhenti lo!!!" Marah cowok botak sambil teriak. "Awas aja lo sampek ketangkep!!" Sahut cowok gen...