38. JAHAT HIKS..

41.1K 3.8K 284
                                    

Setelah selesai makan, Alex menyuruh Zy untuk meminum 3 butir pil dengan warna yang berbeda. Sempat Zy ragu untuk meminum, karena setahu dirinya obat itu pahit. Namun ucapan daddy-nya yang terngiang-ngiang, membuat rasa keraguan itu hilang entah kemana.

Dirasa cukup yakin untuk meminumnya, akhirnya Zy mengambil 3 pil sekaligus dan langsung menelannya dengan sempurna. Karena dirinya berpikir pasti rasanya manis.

Sontak para jantan Valter melototkan matanya kaget dengan tindakan yang Zy lakukan.

Saat salah satu ingin membuka suara, dapat mereka lihat raut tegang dari wajah Zy.

Sedetik setelah itu, buru-buru Zy lari menuju kamar mandi sambil menutup mulutnya dengan wajah yang memerah.

"Princess!!!" Panggil mereka kompak dengan khawatir yang ikut lari menyusul Zy.

"Huekk...."

Zy memuntahkan seluruh isi dalam perutnya ketika merasakan rasa pahit yang melanda di semua rongga mulut, tenggerokan bahkan sampai ke lambung.

Tak selang lama ada sebuah tangan yang membantu mengumpulkan anak rambut serta memijat tengkuknya dengan lembut.

Namun gadis itu tak menghiraukannya, karena menahan rasa mulas dari perutnya yang mulai merajalela. Beginilah endingnya jika Zy meminum obat, pada akhirnya ia juga akan memuntahkannya.

Selesai memuntahkan semuanya, El mendekat lalu tangannya membersihkan sisa muntahan disekitar area bibir Zy tanpa ada rasa jijik sekalipun.

Tubuh Zy sekarang benar-benar lemas, asupan yang baru saja masuk sudah ia keluarkan semua ditambah lagi tubuhnya yang masih belum sembuh total.

Zy menepis pelan jemari El yang tengah membersihkan mulutnya. Badannya sedikit menjauh dari keluarganya.

Ia marah bercampur kecewa karena sudah dibohongi. Meskipun tentang masalah sepele, namun hal itu membuat dirinya sakit hati.

"Princess aba-"

"Jangan deket Zy" Selanya memotong ucapan El. Ia menggeleng seraya menunduk menahan air mata yang ingin keluar dari kelopaknya.

"Bohong, daddy sama abang bohong. Jahat..." Ucapnya lagi dengan suara mulai bergetar.

"Daddy terpaksa melakukan itu semua demi kamu nak" Balas Rio memberi pengertian kepada putri kecilnya.

"Jahat hiks..." Tangis Zy pecah, segera Rio mendekat dan menarik Zy kedalam dekapannya.

"Sstt... Maaf, daddy minta maaf sayang" Sesal Rio sambil mengecupi pucuk kepala putrinya dengan lembut.

"Dad sebaiknya bawa kembali princess ke dalam, dia butuh istirahat" Sahut Alex tak jauh dari Rio berdiri mendekap Zy.

Rio mengangguk, kemudian mengangkat Zy kedalam gendongannya dan membawa masuk ke dalam yang diikuti lainnya.

Rio membaringkan Zy dengan pelan, setelah itu dirinya juga ikut berbaring di sebelah putrinya dan menarik ke dalam dekapannya kembali dengan menarik selimut untuk menghangatkan tubuh putrinya agar tidak kedinginan.

"Ayo kita keluar, biarkan princess istirahat" Nasihat Vino yang dibalas anggukan adik-adiknya.

Setelah itu mereka semua pun keluar dari kamar yang beraroma bayi dengan sedikit lavender itu dengan menyisakan Rio yang menemani Zy tidur.

Melihat para putranya keluar, Rio merasa sangat gusar ketika mendapati Zy diam tak mau berbicara. Hanya isakan kecil yang masih ketara ditelinganya.

"Masih marah hm?"

Hening. Tidak ada jawaban yang keluar dari bibir mungil itu.

"Sayang... Daddy bener-bener minta maaf. Princess boleh pukul daddy sepuasnya asal mau maafin daddy" Sesalnya membuat gadis itu semakin terisak.

I'M Not An Illigitimate ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang