36. CEPET SEMBUH BABY

46K 4.5K 895
                                    

Pagi ini, semua sudah berkumpul diruang utama mansion family's Valter kecuali Nathan yang menjaga Letta dirumah sakit.

Sempat Letta mencari keberadaan mereka semua, terutama si gadis kecil pemilik pipi bulat yang selalu membuat siapapun gemas terhadap tingkahnya.

Tapi dengan adanya Nathan yang menjelaskan permasalahan tadi malam, akhirnya Letta memahami situasi dan berharap semoga semuanya bisa cepat terselesaikan.

Deheman pria tua yang masih terlihat tampan, menyadarkan keheningan diruangan penuh aura mencekam ini.

Tatapan tajam bak pedang milik semua orang mengarah pada sang pelaku yang duduk single disofa dengan kedua tangan melipat sempurna didepan dada.

"Jadi, jelaskan yang sebenarnya!" Ucap Rio dengan nada tegas seperti tak dapat dibantah.

"Dad–"

Ucapan King terpotong bersamaan terangkatnya salah satu tangan Rio bertanda untuk menghentikan ucapannya.

"Aku ingin mendengar penjelasan langsung dari El" Ungkapnya.

El menatap datar daddy-nya "King bisa menjelaskan" Jawabnya santai.

"Tidak! Kamu yang harus menjelaskan semuanya!" Sahut laki-laki bernada naik satu oktaf yang menyandang status sebagai kakak kedua.

El berdecih pelan, inilah situasi yang sangat tidak disukai. Bicara panjang lebar membuat mulut terasa pegal.

Bukankah King sudah ingin menjelaskan? Lantas, kenapa harus dirinya yang repot untuk bicara. Kesalnya.

Tapi sekarang El tidak bisa mengelak. Apalagi Rio, sang kepala keluarga yang turut andil menuntut dirinya untuk menjelaskan semuanya. Lantas ia menghela nafas panjang.

"Fine" Finalnya pasrah.

"Saat di—"

"M-maaf tuan..."

Ucapan El terpotog kala ada salah satu maid yang bersuara dengan gemetar.

Sontak mereka semua langsung mengalihkan padangan kepada sang pelaku yang beraninya memotong pembicaraan dengan enaknya.

Seketika atmosfer dilingkup ruang itu semakin panas serta pandangan yang menghunus tajam seperti ingin mencabik-cabik lawan.

"Beraninya kau!!!" Geram Vino siap berdiri untuk memberikan sebuah hadiah kecil. Hmm..

Maid itu sendiri sudah panas dingin, badannya gemetar. Keringat dingin sudah membasahi seluruh tubuhnya. Dirinya ketakutan. Sungguh!

Seketika maid itu sedikit mundur sambil menggelengkan kepalanya dengan gemetar.

"M-maaf tuan... No-nona saat ini demam ti-tinggi" Ucap maid tersebut sambil memejamkan mata erat.

Lantas mereka semua langsung berdiri, tak luput dengan Vino yang menghentikan langkahnya.

"Bagaimana bisa!?" Murka Rio.

"Shit!" Umpat El. Tanpa basa-basi lagi, El langsung berlari diikuti semuanya menuju kamar princess valter berada.

Sedangkan maid tersebut menghembuskan nafas leganya dengan panjang. Niatnya untuk memberi tau jika nona besarnya demam tinggi malah dirinya yang kena umpan tuan mudanya.

"Huftt... Serba salah mulu, untung kaya sama ganteng" Gerutunya kesal, kemudian maid tersebut kembali pada pekerjaannya yang sempat tertunda.

****

Sampainya di kamar Zy, para maid langsung menyingkir dan menunduk sopan ketika Rio dan semua putranya masuk dengan raut khawatir.

I'M Not An Illigitimate ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang