Maaf guiz.
Alvaro sama Arvin gak bukan pemeran utama jadi gue cuma mau bilang aja sih.
Gue mohon kalian paham
***
"Arvin bisa taburin bunganya?" Hari ini adalah hari pertama bagi Arvin dan (Namakamu) datang ke kuburan bunda kandungnya meski menjengkelkan karena mendadak Iqbaal gak ikut karena urusan kantornya. Namun, sebentar lagi Iqbaal akan segera menyusul.
Arvin menggunakan kursi roda dan infus di tangan kirinya. Dalam hatinya Arvin cuma ingin di detik detik hidupnya ia bisa menengok bundanya di dunia ini.
"Arvin yakin pasti bunda lagi kangen, seneng, sedih lihat Arvin sama Alvaro udah sebesar ini. Pasti bunda pengen peluk kita tapi nyatanya bunda cuma bisa peluk kita waktu kita masih kecil."
"Bunda suka bunga mawar putih, sekarang Arvin letakkan di atas batu itu, bisa kan?" Iqbaal datang dengan tiba - tiba membuat (Namakamu) langsung menatapnya tajam.
"Ayah?" Arvin meraih bunga itu dengan tangan kanannya lalu meletakkan bunga tersebut di atas batu. "Bunga ini bakalan jadi bunga favorit aku sekarang, yah."
"Karena Alvaro udah ngasih kemarin sekarang giliran kamu yang ngasih biar bunda senang kalo akhirnya anak kembarnya tahu keberadaannya." Iqbaal memberikan kecupan hangat di dahi Arvin. "Bunda udah tenang di sana, sekarang bunda pasti lagi minta sama tuhan supaya Arvin di berikan kesembuhan."
"Amin."
Rike tersenyum dan mengangguk. "Ya sudah, kalo udah kita sekarang pulang dulu. Matahari udah makin panas, Arvin gak mungkin dong jemuran karena masih sakit. Lain waktu kita jenguk bunda sama sama ya?" Arvin mengangguk membiarkan Alvaro mendorong kursi roda Arvin meninggalkan batu nisan itu.
(Namakamu) meraih pundak Iqbaal agar suaminya mengecilkan langkahnya. "Iya sayang?"
"Hari ini kamu bikin aku terkejut karena pergi ke kantor cuma lima menit dan sampai sini dateng - dateng bawa bunga? Sekarang bisa aku mikir kalo kamu cuma sengaja pergi buat beli bunga?!"
"Aku bisa jelasin, sayang." Iqbaal menghentikan langkah membuat istrinya juga melakukan hal yang sama. "Niatnya emang pergi ke kantor tapi tiba—"
"Udah kamu gak usah bikin alasan klasik lagi deh, aku udah tahu semua kebohongan kamu sekarang, masa kamu mau bohong lagi? Kalo kamu lupa beli bunga kamu tinggal bilang sama aku kita berhenti sama - sama jangan jadiin alasan kantor deh. Muak aku dengernya!"
"Sayang, maaf."
"Jadi sekarang setelah anak - anak dewasa dan tahu semua kebenaran, kamu mau lupain aku sama Lea?"
"Gak gitu maksudnya!"
"Ya apa dong maksud kamu kaya gitu?"
***
Gaje keknya
Revisi : 3 Mei 2021