Prt45 • Keempatpuluh Lima

1.5K 199 55
                                    

Hai guiz!

Akhirnya hari ini gue bisa next cerita yang di tunggu-tunggu masyarakat di dunia orange ini HAHAHA PLAK.

Cuma mau ngasih tahu kalo kalian pasti akan bingung baca part ini karena semua part yang sebelumnya aku udah revisi, oke? Jadi, yang bikin bingung karena ada beberapa cerita yang aku mesti ubah alur dan tempat. Misalnya dari tempat A aku ubah jadi tempat B. Pokoknya berubah ya?!!! Im sori tapi ini cerita gak bakal ada habisnya kalo gue gak ngambil jalan ini.

Jadi gue cuma gak mau banyak ngoceh di sini kalo kalian mau baca cerita di part ini kalian musti banget baca ulang cerita dari part 40 karena ada banyak perubahan di sana. Duh gue jadi gak enak.

Maaf banget yang udah ngegantung cerita sampai akhirnya bisa di next hari ini.

Cekidot! EH!

***

Iqbaal menepikan mobilnya di depan rumah mewah yang dulu pernah ia tempati, tempat yang selalu membuatnya rindu. Sudah seminggu rasanya Iqbaal meninggalkan rumah ini dengan rasa kecemburuan tanpa penjelasan. Sayup-sayup ia merasa rumahnya tampak ramai, oh jelas karena matanya bisa melihat dua mobil terparkir rapi di halaman rumah.

Sebentar, langkah Iqbaal memasuki rumah terhenti karena melihat bendera kuning tergantung di depan pagar. Maksudnya??? Ada seseorang yang meninggal.

Iqbaal berlari cepat ke dalam rumah melihat pemandangan yang berhasil membuat matanya kembali memanas yaitu kehadiran Mike dirumah ini. Adegan meremas kertas yang ia pegang sepertinya tidak ia lanjutkan, dia memilih untuk masuk ke dalam dan membuat semua orang terkejut.

"Brengsek!" Iqbaal melontarkan amarahnya itu dengan menggembrak meja kayu. "Bukannya lo cariin gue dan nyesel gue pergi tapi lo malah mesra mesraan di rumah gue!! What the?! Ini apa jalang?"

"Mas Iqbaal?"

"Ternyata dugaan gue selama ini benar ya? Lo gak nyari gue karena lo mau balikan sama mantan lo!!!"

"AYAAAAHH!!!!"

Iqbaal bukan uang yang harus di kejar, kan?

"Mas ini—aku bisa jelasin."

GEBRAK!!! Iqbaal meletakkan kertas itu dengan kasar. "Tanda tangani surat ini bangsat!"

"Dan hak asuh anak Alvaro dan Arvin ada di tangan gue!!"

"Mas!"

"Bangsat!"

***

Satu hal lagi, kalo Little Wife akan segera tamat. Kalian mau yang sad ending atau happy ending?

Gue saranin lo ngasih jawaban yang bagus karena cerita ini benar -benar rumit di pikiran gue.

Maaf ya guis kalo bikin kalian bingung🦄.

Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang