Tidak ada yang bisa di percaya selain diri sendiri.
***
Rike merasa haru. Apapun yang terjadi hari ini adalah kabar gembira. Bahkan membuat Rike melupakan bagaimana Iqbaal harus berbuat kepada (Namakamu). Ini adalah ketiga kalinya kebohongan Iqbaal. Sekarang bagaimana menantunya itu bisa percaya lagi pada Iqbaal. Karena semua harapan telah di hapus Iqbaal.
"Jadi kalian udah ngelakuin itu?" Tanya Rike senang.
Sekarang lihat, bagaimana (Namakamu) menerima kenyataan ini. Ia hampir kehilangan pijakan kaki. Kakinya lemas. Seluruh tubuhnya sekarang merasa tak ada artinya lagi. Berulang kali Ia menelan mentah ludahnya. Ini bukan kabar baik baginya.
"Ayah turut seneng dengernya kabar ini. Gimana kalau kita kasih tahu kabar ini ke kedua orang tua (Namakamu) termasuk Alvaro dan Arvin," saran Hery kepada istrinya. "Kalau gitu kita keluar dulu ya."
Iqbaal mati kutu setelah kedua orang tuanya pergi dari ruangan. Iqbaal tidak bisa memastikan bahwa istrinya sekarang tengah baik-baik saja. Bahkan berdiri di hadapan istrinya saja membuat jantung Iqbaal berdebar menunggu kemarahan istrinya itu.
"(Namakamu)?" Iqbaal memberanikan diri.
"Ini udah ketiga kalinya lo bohongin gue!"
Baiklah. Itu adalah awalannya. (Namakamu) mengeluarkan kata yang menohoknya.
"Gue harus bertahan?" (Namakamu) mencoba menahan rasa ngilu di kakinya. "Dengan semua omongan manis lo yang setengah mati gue percaya itu! Cih. Lo lebih dari pada sampah di mata gue."
"Gimana kuliah gue dan program yang gue susun sejak lama?! Pertukaran mahasiswa ke luar negeri itu adalah kesempatan emas buat gue. Gue lagi ngejar itu. Tapi lo patahin semuanya dengan cara busuk lo ini! Lo gak mikirin itu!"
(Namakamu) berjalan meninggalkan Iqbaal yang masih bisu. Meraih tas dan keluar dari kamar entah kemana.
"(Namakamu)." Lirih Iqbaal tak ada artinya.
Iqbaal merasa sangat bersalah hari ini.
***
Mereka semua berkumpul di kediaman Iqbaal dan keluarga. Alvaro dan Arvin juga sudah pulang setelah tour yang panjang di temani Rike. Mengingat situasi yang menyulitkan bahwasannya menantunya harus istirahat total jadi Ia memutuskan untuk menggantinya.
"Gue gak terima maaf lo! Lo telen sendiri semuanya. Gue udah muak," bentak (Namakamu) di ambang pintu masuk membuat semua orang di ruang keluarga tersentak kaget. "Lo udah ngehancurin hidup gue."