Prt23• Keduapuluh Tiga

6.6K 626 39
                                    

Note : Bagian ini ngeselin.

***

"Nah sekarang Alvaro dan Arvin ikut Nenek. Nanti Ayah yang temenin Bunda, kalau udah selesai kita ketemu di sini lagi ya?" Pesan Iqbaal membuat anaknya bersemangat. "Kalian mau kemana dulu."

"Timezone!" Keduanya kompak.

"Oke." Balas Iqbaal membuat kedua anaknya berlari ke arah arena bermain di susul Rike di belakangnya. "Kamu kemana dulu (Namakamu)?"

"Aku mau ke tempat mangga dulu habis itu mau nyari baju, tas, sendal dan skin care. Kebetulan semua udah habis."

"Ya boleh," balas Iqbaal.

(Namakamu) mengingat sesuatu. "Oh ya. Aku mau nanya sama Mas Iqbaal."

"Apa?"

"Dari banyaknya perempuan matang, dewasa, cantik dan berpendidikan. Bahkan independent woman, kenapa Mas Iqbaal mau nikahin aku yang hanya seorang Mahasiswa belum lulus, gak cantik, gak dewasa, menye-menye dan gak kerja bahkan aku belum berpengalaman ngurusin anak? Aku cuma mau tahu alasannya kenapa?"

Iqbaal tersenyum. Langkahnya terus lurus. "Aku gak punya alasan untuk itu. Karena menurut aku cinta itu datang kapan aja. Ke siapa aja termasuk ke kamu! Kamu ingat waktu Papa ngundang rekan kerjanya buat makan malam? Di sana pertama kali aku lihat kamu. Sosok yang emang harus aku perjuangan. Gak bohong, jujur aku udah terpana sama kecantikan kamu. Jadi yang bilang kamu gak cantik siapa? Mike, Ketua BEM bahkan jadi rebutan cowok populer di Kampus..."

"Gak ada yang rebutan perasaan." Sambarnya.

"Aku tahu (Namakamu). Aku percaya sama pilihan aku yaitu kamu. Dari awal aku udah bilang aku akan nunggu kamu sampai kamu lihat aku."

(Namakamu) menelan ludahnya. "Hm. Baiklah cukup. Kita sudah sampai!"

Iqbaal meraih tangan istrinya. "Aku beneran cinta sama kamu (Namakamu)."

"Gak mandang kita beda usia. Semuanya bisa di pelajari," sambung Iqbaal lagi.

"Mas Iqbaal. Im so sorry. Aku orang yang gak gampang jatuh cinta. Mungkin sekarang aku hamil karena udah mulai suka sama kamu Mas. Tapi jujur aku cuma nganggep ini kecelakaan."

Iqbaal terdiam bingung.

"Tapi, setelah semua berlalu aku mulai sadar kalo aku mulai gak bisa tanpa kamu Mas. Aku juga selalu kepikiran soal Mas Iqbaal. Apa itu namanya aku udah jatuh cinta sama Mas Iqbaal?"

Iqbaal tersenyum dan mengangguk. "Aku akan selalu ada di samping kamu."

"Promise?"

"Ya."

bersambung.

Gimana part ini?

semakin gaje?

semakin gak nyambung?

semakin jelek?

semakin gak sesuai?

stop atau tidak?

Revisi : 1 Mei 2021

Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang