Jauhi kopi, move on ke yang manis - manis ya? ; tapi sepahit - pahitnya kopi dia juga bisa bikin nikmat.
***
Mike duduk di hadapan perempuan paruh baya itu. Kini Mike kembali datang ke Indonesia untuk mengambil semua barangnya akan di bawa ke Canada. Entah siapa yang memberi tahu, Risma-Ibu mantan pacarnya menghubungi dan ingin bertemu. Tentu Mike tak menduga itu. Entah apa yang di pikiran Mike sampai Ia berfikir akan di nikahkan dengan anaknya.
"Oh ya. Ma, aku ada oleh-oleh kemarin. Iseng beli. Aku juga gak tahu bakalan di kasih siapa tapi karena Mama ngajak aku ketemuan jadi ini buat Mama," kata Mike sumringah. Menggeser paperbag di atas meja. "Semoga pas di Mama dan cocok."
Risma mengangguk. "Thank. Tapi saya beneran mau ngomong serius sama kamu."
Mike tersenyum singkat. "Iya Ma."
"Pertama-tama saya ucapkan makasih loh kamu sudah mau datang kesini, ketemu sama saya. Sedangkan di pikiran saya, kamu gak akan datang sebab kamu masih punya rasa malu untuk berani bertatapan langsung dengan saya. Oke, tapi gak masalah. Mungkin kamu adalah orang yang gak punya rasa malu sedikit pun," kata Risma membuat Mike terdiam.
"Kedua, jangan panggil saya Mama. Karena saya bukan Mama kamu atau punya hubungan darah dengan saya. Jadi stop. Hargai kenyamanan saya."
"Yang ketiga, jauhi (Namakamu)."
Mike mendongak. Dari awal sudah pasti, chat dari Ibu mantan pacarnya sudah ratusan kali masuk untuk memintanya agar menjauh dari anak perempuannya. "Tante,"
"Hm. Pas."
"Setelah (Namakamu) menikah aku udah putus kontak sama dia. Aku gak pernah tahu kabar dia atau dimana dia berada Tan," seru Mike menyedihkan.
Risma mengangguk. "Baguslah. Kamu memang perlu sadar diri. Harusnya dari kemarin juga kamu perlu sadar diri! Kalo kamu gak minta ketemu sama anak saya, liburan mereka juga akan aman dan tentram. Tapi gara-gara kamu, menantu saya minta liburannya di percepat bahkan hari itu juga mereka terbang ke Indonesia supaya gak ketemu kamu lagi di hidupnya. Ngerti?"
"Ya."
"Terus kamu ngapain sekarang di sini?"
"Pindahan. Ya, aku udah pindah ke Canada jadi aku datang ke sini buat ngambil barang-barangku. Ada barang penting yang perlu aku bawa kesana."
Risma mengangguk. "(Namakamu) hamil."
"Apa?" Mike mencoba membesarkan telinganya. Bahwa tak ada masalah dalam pendengarannya. Bahkan belum ada satu bulan menikah mengapa (Namakamu) secepat itu. Artinya (Namakamu) sudah melakukan itu dengan suaminya. "Hamil?"