Hari - hari kosong tanpa kehadiran orang baik di hidupnya.
***
Satu hal yang Arvin dan hatinya harus tahu bahwa selama ini Arvin hidup, gak ada satu hari yang kosong tanpa hadiran (Namakamu) dalam hidupnya. Meskipun sebuah kenyataan sekarang berkata bahwa bundanya bukan ibu kandungnya namun Arvin tetap kepikiran soal hal itu.
Sekarang bagaiman nasib (Namakamu)?
Arvin mencoba memejamkan matanya di atas lantai beralaskan tikar itu. Sebuah gudang, Arvin akan menghabiskan malamnya hari ini di gudang entah siapa pemiliknya sembari menunggu kabar.
Memikirkan hal yang tidak akan ada jawabnya membuat Arvin merasa ngantuk. Hingga matanya berhasil terpejam.
***
"Bangsat, bangun!" Arvin membuka matanya secara spontan. Sinar matahari membuat ia menyipitkan matanya berusaha melihat siapa yang sedang berdiri. "Vin, ini ancaman buat kita! Bangun!!"
"Apa?" Arvin terbangun menatap Bella dengan panik. "Lo maki - maki gue. Gue bunuh lo!"
"Ancaman!! Setan kenapa Alvaro sebodoh itu gue gak habis pikir!"
"Apa dulu masalahnya?"
"Nyokap lo mati, sekarang polisi lagi berusaha ngejar gue gara - gara saudara kembar bangsat lo yang udah ngadi kalo gue adalah biang dari semua ini!"
"Bunda meninggal?"
"Gak perlu banyak mikir, kita harus segera berangkat ke luar negeri!"
"Gue gak mau jadi buronan polisi!"
"Ini demi keselamatan kita berdua."
"Anak lo gimana?"
"Biarin lah gue buang aja lagian gak ada salahnya bagi gue."
"Gue mau ketemu bunda!"
***}
Up pagi pagi biar NYESSS.
Revisi : 3 Mei 2021