Prt 32• Ketigapuluh Dua

2.1K 355 17
                                    

Kalau ini hanya mimpi tolong bangunkan.

***

"(Namakamu), bunda minta maaf soal kelakuan Alvaro akhir - akhir ini. Bunda tahu gak gampang buat nerima semua perubahan yang terjadi tapi tolong kamu maafkan Alvaro yang keras kepala itu."

"Aku tahu, cepat atau lambat dia akan tahu semuanya. Selama ini aku udah selalu bujuk mas Iqbaal buat bicarain soal masalah ini ke anak - anak. Terlebih lagi mereka udah besar."

"AYAH KECEWA SAMA KAMU!!" Suara Iqbaal terdengar jelas di lantai satu membuat Rike dan menantunya saling menatap. "KALO KAMU MASIH MAU TINGGAL DI SINI, JAGA SIKAP!"

"ALVARO AKAN PERGI!"

"ARVIN JUGA!"

"Mas Iqbaal." (Namakamu) membuat ketiga orang di bawah sana menatapnya ke arah dirinya menuruni anak tangga. "Aku mohon jangan usir Alvaro dan Arvin. Apapun yang terjadi Alvaro dan Arvin masih anak kamu! Masih anak kita!"

"Kamu gak usah sok nangis!" Alvaro membuat darah Iqbaal kembali naik. "Gak usah sok perduli sama kita!"

"ALVARO!"

"Mas udah!"

"Kalo anak - anak gak suka ada aku di rumah ini, aku sama Lea yang akan pergi!"

"Emang seharusnya begitu! Arvin gak sudi harus tinggal berdua sama perempuan ini."

PLAK!!! Iqbaal menampar Arvin.

"Ayah sabar ya selama ini sama kalian! Tapi kalian sama sekali gak bisa sedikit pun ngehargai ayah dan bunda. Selama ini siapa yang udah ngerawat, ngejaga dan bahkan nemenin kamu dari kecil. Sekarang beginikah bentuk balasan kasih seorang anak kepada ibunya?" Iqbaal kecewa, (Namakamu) apalagi.

"Mas,"

"Aku berhak atas kamu, meskipun sejujurnya aku juga salah karena nyembunyiin ini tapi omongan kedua anak ini seperti gak berpendidikan sama kamu! Dia maki - maki kamu, kasar dan gak baik buat di dengar!"

"BANGSAT!"

"Alvaro?! What do you say?"

***

Revisi : 2 Mei 2021

Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang