88 - DIA KEMBALI [ EXTRA ]

1.3K 179 194
                                        

Gadis itu baru sampai dari perjalanan jauh nya. Tangan nya menyeret koper memasuki mobil yang sudah disiapkan untuk menjemput nya. sesampai nya dirumah senyum terukir diwajah cantik gadis itu.

"Masih sama." tuturnya menatap bangunan tempat ia tinggal dulu. Tidak ada yang berubah , bahkan terlihat sangat terawat.

"Pak Cho tolong bawa koper aku dibagasi kedalam ya" Ucap kamu , Pak Cho mengangguk patuh kemudian mulai menjalankan tugasnya.

Ia merogoh ponsel yang berada di saku jaketnya kemudian mencari nomor seseorang untuk dia hubungi setelah menemukan nya segera ia menempelkan ponsel di daun telinganya kemudian menunggu nya tersambung.

"Assalamualaikum Bunda , aku udah sampai." Ucapnya sembari berjalan dengan mata menatap sekitaran komplek.

"Walaikumsalam sayang , Alhamdulillah kalau udah sampai. Maaf Bunda sama Ayah ga bisa ikut kamu kesana. Pasti kamu kesepian ya disana." perempuan paruh baya itu menghembuskan napas pelan.

"Ga apa apa Bunda , kan aku udah gedeee , Habis ini aku berangkat ke universitas nya paman. Doain lancar ya Bun."

"Ohh iya pasti atuh sayang , Bunda juga udah bilang ke Paman soal pindahan kamu. Nanti biar dia yang bantu kamu ya kayak dulu."

Pak Sooman mendirikan Universitas , Ibaratnya habis SMA terbitlah universitas. Benar benar berbakti untuk bangsa dan negara , mari beri tepuk kaki.

"Bunda sama Ayah jaga kesehatan ya disana. Kalau ada apa apa kabarin aku."

Bunda mengangguk walau pun kamu tidak bisa melihat nya. "Kalau gitu kamu istirahat sayang , pasti capek baru sampai disana. Soal beberes nanti Bunda suruh Pak Cho buat nyariin orang yang bisa bantu kamu."

Pak Cho orang yang diperkerjakan Bunda buat jadi supir sekaligus orang yang jaga kamu.

"Yaudah Bun , aku tutup ya assalamualaikum" setelah mendapat jawaban , kamu segera mematikan telefon.

"Bismillahirrahmanirrahim"

—♡—


"WOYYYY!!" Teriak pemuda dengan rambut berwarna putih dan sedikit gondrong sembari membuka pintu ruangan dengan ngawur diikuti pemuda satunya.

"Contoh setan ya gini , dateng ga salam langsung nyelonong tereak tereak aja. ga ada akhlak bang Jhonny , bang Taeil tiati ketularan" Cibir pemuda yang duduk disofa.

Taeil membentuk silang didepan dada nya. "Anti! udah kenal gua sama orang orang yang ga ada akhlak kayak kalian"

Jhonny menepuk pundak pemuda yang asik bermain dengan ponselnya. "Rambut gua cakep kan ?"

"Anjir lo bang! Udah kek nenek nenek aja lo. Rambut belagak di cet putih" tambah Teman nya yang masih fokus bermain game di ponsel nya.

"Sirik wae lo"

"Ga pada masuk kelas lo coeks ?" Tanya Jhonny menyandarkan tubuhnya dikursi single.

"Gua Bareng Xiaojun" Ujar Jaemin.

"ntar jam sepuluh , lo sendiri?" jawab Xiaojun.

"Ohh gitu , gua udah selesai dong. Masuk pagi soalnya" Bangga Jhonny.

"Hm tiba tiba gua keinget dia lagi nih" lirih Haechan yang lagi mojok.

"Gua juga"
"juga"
"Hooh"

"Udahlah jangan sad sad ga baik , kita juga udah janji ga bakal sedih sedih kan disini kudu bahagia tanpa dia. Kadang nyesek sendiri sih :(" nasihat Taeil tapi dia nya juga ikutan sed.

𝟏 ▸ ᴛʜᴇ sᴛᴏʀʏ ᴡɪᴛʜ ɴᴄᴛ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang