Song recommendation | my dream ~ Yoon mirae
Aku bisa menunda waktu untuk memberi hukuman jika hanya karena kau mengusik ku. Tapi kalau sudah menyangkut kedua orang tua ku, siap-siap merasakan kehancuran yang sudah menuju mendatangi mu~ El Ann edlyn***
Setelah dari kediaman keluarga Willer, Ann memang tidak akan datang ke kedai paman Yin untuk hari ini. Ada urusan yang harus dia lakukan. Mengenai telepon yang terus bergetar tadi, itu dari sang ayah yang memintanya untuk datang.
Ken tidak mengantar Ann karena dia yang menolak keras untuk di antar oleh lelaki itu. Lagi pula akan lebih nyaman jika Ann memakai kendaraan umum saja, ketimbang harus satu mobil berdua dengan pria bermarga Willer itu. Sudah dipastikan suasananya akan sangat canggung. Ditambah lagi setelah ini akan ada yang menjemput Ann. Dia tidak mau Ken melihat itu.
"Lama sekali. Dari mana saja kalian?" tuntut Ann setelah berhasil masuk ke dalam mobil besar dengan jendela berwarna gelap. Memastikan agar tidak ada orang lain yang bisa melihat ke dalam dari luaran sana.
Satu-satunya perempuan diantara para lelaki bertubuh besar lain nya yang berpakaian hitam berkacamata dengan handsfree terpasang di telinga menjawab "maafkan kami, nona. Kami sangat menyesal. Kami siap menerima hukuman berat" perempuan itu menunduk dalam-dalam diikuti dengan yang lain nya.
Ann mendengus pelan, ia memakai jaket kulit berwarna hitam yang di sodorkan oleh asisten pribadi yang duduk di sebelahnya "sudahlah. Pastikan tidak terulang kembali"
Para orang-orang itu menunduk berterimakasih. Merasa lega sedikit, walau tak dapat dipungkiri jantung mereka masih berdentum dengan sangat kencang. Mereka takut membuat sang nona begitu murka sehingga nyawa mereka akan menjadi taruhannya ketika di depan sang tuan besar nanti.
Ann memakai kaca mata hitam di matanya. Rambut yang semula ia ikat menjadi satu dilepasnya, beralih membiarkan rambut panjang hitam legam nya tergurai bebas. Lalu di pakai kan nya lah topi pada kepalanya.
Saat ini gadis itu terlihat sangat berbeda dari sosok El Ann. Siapapun yang melihatnya tidak akan mengenali nya.
Mobil berhenti semua pengawalnya bersiap-siap keluar terlebih dahulu. Ann menerima buket bunga pemberian asisten pribadinya yang sudah di siapkan sejak tadi. Bunga itu tak lain adalah mawar hitam.
Bunga yang melambangkan duka sekaligus cinta sejati dan ketulusan.
"Tuan besar sudah menunggu anda, nona" ucap salah seorang pria tinggi berseragam hitam yang baru saja datang membungkuk kan badan nya, memberi hormat.
Ann segera berjalan ke tempat tujuan setelah orang itu memberitahu. Ia tidak mau membuat ayahnya menunggu lama.
Orang-orang tadi tidak mengikuti nya lagi, mereka beralih menjaga sekitar berjaga-jaga ada orang asing nan mencurigakan yang berkeliaran di sekitar tuan dan nona mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMUFLASE
Teen FictionLelaki itu berpikir bahwa kehadiran sang gadis merupakan alasan hidupnya menjadi sempurna. Dia tidak tahu kalau gadis itu lah yang akan menjadi alasan dari kehancuran dunianya. Entah harus menyesal atau merasa beruntung membiarkan gadis itu memasuki...