Song recommendation | In my heart ~ Lim Yeon
"Aku telah mencintai mu, Ann. Jauh sebelum kita bisa bicara sedekat ini."
.
.
.
Sinar mentari sangat menyengat kulit. Setelah beberapa kali kelas utama hanya berolahraga di lapangan indoor, untuk kali ini sang guru olahraga memerintahkan mereka semua untuk berlari mengelilingi lapangan sepak bola yang luas dan lebarnya bukan main.
Satu putaran saja berhasil membuat keringat bercucuran dan guru itu menyuruh melakukan nya sebanyak 5 kali putaran.
Jane dan teman-teman nya bahkan sudah mesah-mesuh, mengumpat dan terus berceloteh dengan kesal mengkhawatirkan badan mereka yang akan bau keringat jika harus terus berlari.
Ann sebenarnya mampu untuk berlari mengelilingi lapangan besar ini bahkan lebih dari 5 kali putaran, dia sudah biasa berlatih dan berolahraga hanya saja untuk hari ini tubuhnya seolah tidak bisa di ajak kerja sama.
Dia merasa sangat lemas dan ingin muntah. Mungkin karena tidak makan seharian kemarin. Jangankan untuk melahap sesuap nasi untuk membuka mulut dan berbicara saja ia tidak memiliki niat sama sekali.
"Ann ... lo pucat banget, duduk aja istirahat. Lo lagi sakit?"
Ann membuka matanya yang ia pejamkan karena tidak tahan dengan terik nya sinar matahari, dan mendapati Axel berdiri di hadapannya dengan raut wajah khawatir.
"Ngga. Ngga kenapa-kenapa kok."
Ann kembali berusaha melanjutkan larinya dengan tangan yang memegang perut dan wajah memucat. Belum 10 langkah gadis itu berlari, tubuhnya sudah ambruk begitu saja ke atas permukaan lapangan yang keras.
Dia tidak dapat melihat apapun lagi selain raut penuh ke khawatiran milik Ken yang segera bergerak cepat menggendong nya, lalu setelah itu semuanya menjadi terlihat gelap.
***
Ruang rawat di salah satu unit kesehatan itu tampak sunyi, hanya deru suara AC menyala saja yang terdengar.
Ken memandangi tangan putih milik Ann yang terpasang jarum infus, dokter tadi mengatakan bahwa gadis itu kekurangan cairan dan isi perutnya kosong maka dari itu asam lambungnya naik.
Dia semakin yakin atas pemikiran nya yang mengatakan kalau Ann sedang tidak baik-baik saja. Melihat wajah pucat dan lesu gadis itu membuat nya merasa sangat sedih. Ken bingung harus melakukan apa untuk mencari tau apa yang sebenarnya terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMUFLASE
Teen FictionLelaki itu berpikir bahwa kehadiran sang gadis merupakan alasan hidupnya menjadi sempurna. Dia tidak tahu kalau gadis itu lah yang akan menjadi alasan dari kehancuran dunianya. Entah harus menyesal atau merasa beruntung membiarkan gadis itu memasuki...