Song recommendation | Still fighting it ~ Lee Chan sol
Gadis dengan senyum simetris dan rambutnya yang dibiarkan terurai panjang itu berjalan menuju lokernya. Semua pasang mata memberikan tatapan merendahkan.
Sudah biasa. Ia tidak akan peduli.
Mengambil name-tag berdesainkan emas yang disimpan di saku blezer nya, lalu ia pasang tepat di kiri atas dada.
Name-tag emas itu bertuliskan namanya, nama yang membuat semua orang menuding dan selalu menggunjing nya.
El-Ann.
Ya singkat. Tidak ada nama keluarga yang terpasang disana. Alasan dari hampir semua teman, ralat, seisi sekolah selalu membully dan berlaku seenaknya.
Dengan sekali hentakan Ann membuka pintu lokernya, sampah kertas dan bekas-bekas minuman kaleng langsung berserakan, sampai ada yang terjatuh ke bawah saking banyaknya. Hal ini mengundang banyak tawa disekitar yang sejak tadi orang-orang itu memang memperhatikan. Menanti ingin menyaksikan peristiwa yang sudah menjadi kebiasaan tiap harinya.
Tanpa menghiraukan tatapan seisi sekolah Ann membersihkan lokernya dengan memasukkan sampah-sampah itu ke dalam plastik yang sudah ia bawa sebelumnya.
Ann selalu membawa plastik tiap hari dari rumahnya, sudah tahu hal ini akan terjadi. Tempat sampah yang biasa terletak tak jauh dari deretan loker pun tidak ada. Sengaja di sembunyikan untuk menambah kesengsaraan hidupnya. Membuat Ann harus ke belakang sekolah membuang plastik berisikan sampah tadi.
"Masih ada yang ganggu Lo ya?"
Ann menghela nafas, menoleh pada seseorang yang baru saja datang dengan beberapa map di tangannya.
Axelio Adalson.
Presiden siswa di Divanes school. Murid paling berwibawa dan baik hati tanpa memandang status sosial tentunya.
"Maaf, gue sebagai presiden siswa ngga bisa mencegah hal ini terjadi di sekolah"
"gue ngerti, satu orang banding seratus orang lebih, tentu yang banyak yang akan menang"
Axel lalu mengambil alih plastik sampah ditangan Ann "gue bantu ya, cuma ini yang bisa gue lakuin buat murid-murid yang ngerasain hal yang sama kaya Lo"
"Lo ngga usah merasa bersalah gitu, Lo udah ngelakuin hal terbaik kok sebagai presiden siswa. Gue gapapa dan gue yakin apa yang mereka semua perbuat akan ada balasannya, kita tinggal tunggu waktu yang tepat" ucap Ann dengan senyumannya. Senyum yang membuat Axel entah mengapa bisa merinding, mungkin ini agak lebay, tapi sosok El-Ann memiliki aura yang begitu kuat.
Senyum nya seolah menyiratkan sesuatu buruk yang akan terjadi. Tatapan mata terang nya ketika menatap membuat orang terasa terintimidasi.
Ann selalu diam ketika di bully, dia tidak melawan atau melapor pada guru. Semua ia terima dengan baik tanpa ada raut sedih atau ketakutan seperti murid lain yang merasakan hal yang sama dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMUFLASE
Teen FictionLelaki itu berpikir bahwa kehadiran sang gadis merupakan alasan hidupnya menjadi sempurna. Dia tidak tahu kalau gadis itu lah yang akan menjadi alasan dari kehancuran dunianya. Entah harus menyesal atau merasa beruntung membiarkan gadis itu memasuki...