Bagian 28 : the day begin

38 5 37
                                    

Wanita dengan balutan kimono tipis yang sebelumnya sedang merias diri di depan cermin sembari berseri-seri itu langsung tercengang kaget melihat banyak pria berseragam hitam menerobos masuk ke dalam kamarnya.

Tanpa menghiraukan Alice yang terbelalak emosi pria-pria itu memeriksa seluruh isi kamar. Mengobrak-abrik setiap barang yang ada. Membuat wanita dengan bibir merah menyala itu semakin histeris dan emosi di tempat.

"Berani-beraninya kalian menerobos masuk ke dalam kamar ku! Keluar!" Gertaknya yang hanya menjadi angin lalu.

Wanita itu tentu semakin merasa tidak terima. Dia mendekati salah satu pria berseragam hitam menarik tangan pria itu dengan kasar sembari melotot marah.

"Kalian akan mendapat hukuman karena masuk kamar istri dari tuan Gastha tanpa izin!"

Pria itu terkekeh mendengar nya kemudian mengeluarkan sebuah kartu nama dari balik jaket kulit nya, pihak kepolisian.

"Anda di tangkap atas tuduhan pembunuhan berencana mendiang nyonya Annelice Gastha yang meninggal tujuh belas tahun lalu. Bersifat lah kooperatif," tutur sang polisi itu menghempas kasar tangan yang masih memegang lengannya.

Alice hanya bisa mematung di tempat menatap penuh ketidakpercayaan pada apa yang terjadi di sekitarnya sekarang. Kamar miliknya begitu berantakan karena orang-orang itu terus mengobrak-abrik. Dan seorang wanita berseragam sama seperti yang lain mendekatinya, menarik tangan nya dengan paksaan dan kasar kemudian diborgol.

"KALIAN SALAH ORANG! AKU TIDAK PERNAH MELAKUKAN APAPUN!" Teriak nya setelah mengumpulkan kesadaran.

Wanita itu memberontak minta dilepaskan, berteriak marah seperti orang gila. Menyumpah serapahi dan memberikan ancaman pada pihak kepolisian karena berlaku tidak sopan padanya yang hanya di hiraukan begitu saja.

"Seharusnya kau bersikap tenang agar hukuman mu tidak terlalu berat nantinya, nyonya."

Alice menatap ke ambang pintu yang terbuka, para pihak kepolisian pun ikut menghentikan pergerakan mereka. Berdiri dengan kepala yang menunduk saat Ann memasuki ruangan.

"BERANI-BERANINYA KAU!–"

"Diam!" Sergah si polisi wanita yang sejak tadi bertugas mengukung wanita gila itu.

Ann tersenyum sarkas memandang Alice dengan tatapan sirat menyedihkan nya.

"Sudah ku bilang untuk persiapkan dirimu. Karena aku sudah mencurigai mu dari awal asal kau tahu!"

"AKU TIDAK MELAKUKAN APAPUN!–"

Srkrkrkkrkkkk

Ann melempar lembaran foto tepat di wajah wanita iblis itu. Foto yang menunjukkan bukti bahwa memang benar seseorang yang bernama Alice lah yang membunuh Annelice Gastha dibantu oleh seorang lelaki berjas putih khas dokter.

Berita yang dipublikasikan 17 tahun lalu yang mengatakan bahwa kematian wanita bangsawan itu di karenakan pendarahan hebat saat melahirkan kembali di pertimbangkan kebenaran nya oleh seluruh penjuru negri.

Fakta bahwa alasan kematian Annelice Gastha di palsukan begitu mengguncang. Tidak ada satupun media yang tidak menayangkan dan membicarakan hal itu.

KAMUFLASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang