Sebelumnya, mohon maaf lahir batin semua♡ selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan ◜ᴗ◝✧✧✧
Song recommendation | all of my life ~ Park Won
sungkem dulu sama prioritas nya Steven ...
Orang yang sudah lama di samping kita pun memiliki peluang untuk berkhianat apalagi orang yang baru datang . Tidak semudah itu untuk menaruh kepercayaan.
***
"Hai Ann!" Panggil seseorang dari balik punggung membuat Ann yang semula hendak membuka loker menoleh ke belakang.
Shireen merapihkan rambut nya yang tampak berantakan akibat berlari dari tangga masuk koridor tadi. Lalu setelah itu menyodorkan sebotol air mineral kepada gadis cantik di depan nya yang menatap penuh heran.
"Lo ngga apa-apa kan?" tanya Shireen yang membuat Ann sedikit heran.
"Pokoknya Lo jangan takut. Gue ngga akan biarin Lo dikeluarkan dari sekolah. Kalau emang harus ada yang keluar bukan Lo orangnya. Percaya gue ya" tambahnya dengan penuh keyakinan. Memegang telapak tangan Ann yang terasa dingin, faktor suhu pagi yang membuat tubuh bisa membeku.
Ann tertawa pelan. Rupanya ini alasan gadis Divanes itu begitu terlihat khawatir padanya. Lucu sekali. Padahal Ann sama sekali tidak merasa risau atau takut karena memikirkan hasil persidangan hari ini.
"ngga ada yang harus dikhawatirkan, Reen" balas Ann dengan lembut, mengusap pundak orang yang memintanya untuk menjadi teman tempo hari.
Ann bergerak membuka loker yang langsung membuat sampah keluar dengan berserakan. Dia sudah tidak kaget lagi berbeda dengan Shireen, matanya sudah membulat kaget mulutnya pun terbuka lebar.
Dapat Ann simpulkan sekarang, Shireen sosok yang begitu ekspresif.
"LOH INI APAAN?!!!" Teriaknya memekakkan telinga. Sampai Ann pun berdenyit merasa terganggu. Satu pertanyaan Ann sekarang, mengapa keturunan Divanes begitu berisik sekali?
Ann hanya menghela nafas pelan memilih untuk membersihkan sampah yang menumpuk di lokernya saja ketimbang menjawab ucapan gadis heboh di sampingnya.
Dia tidak mengerti mengapa bisa ada orang se berisik Shireen. Gadis itu selalu berekspresi dengan berlebihan dan begitu ceroboh. Tak jarang dia terjatuh karena tersandung kakinya sendiri. Selain itu Shireen sangatlah pelupa bahkan saat ponsel berada di tangan nya saja dia masih bertanya dimana letak ponselnya saking tidak sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMUFLASE
Fiksi RemajaLelaki itu berpikir bahwa kehadiran sang gadis merupakan alasan hidupnya menjadi sempurna. Dia tidak tahu kalau gadis itu lah yang akan menjadi alasan dari kehancuran dunianya. Entah harus menyesal atau merasa beruntung membiarkan gadis itu memasuki...