Bagian 41 : Only you, Ken

60 6 50
                                    

Song recommendation | This love ~ Davichi

Harus bagaimana dan dengan cara apa agar semesta paham kalau aku hanya menginginkan kamu, bukan dia atau yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harus bagaimana dan dengan cara apa agar semesta paham kalau aku hanya menginginkan kamu, bukan dia atau yang lain.

– kamuflase –

。。༚ᕙ・۝・ᕗ༚。。

Ken memperhatikan Ann yang mengusap nisan dengan ukiran nama Annelice Oliver's diatasnya. Sebuah senyum tulus gadis itu tidak pernah luntur sama sekali sejak melangkah masuk ke area pemakaman elite ini.

Mengikuti Ann yang sudah bersimpuh di dekat pusara, Ken meletakkan buket bunga mawar hitam yang sempat dia dan Ann beli sebelum datang kemari.

Kepala nya lelaki itu tundukkan, memberi hormat. Ken tidak pernah menduga sama sekali maksud dari perkataan Ann yang bilang akan menemukan nya dengan seseorang ialah mengajaknya ke makam bunda gadis itu.

Ketika di gerbang masuk pemakaman tadi pun dia sempat terkejut namun tetap terus mengikuti langkah Ann sampai ke depan pusara yang tampak cantik ini.

Pantas saja tadi Ann mengajaknya masuk ke toko bunga lebih dulu. Sungguh, Ken merasa sangat terhormat sekali bisa mengunjungi makam sosok yang paling disayangi oleh seluruh penjuru negri.

"Selamat sore, bunda. Hari ini aku tidak datang sendiri seperti biasanya. Kau pasti sudah melihatnya dari atas sana bukan?"

Ann tertawa kecil memandang ukiran nama sang bunda dengan sangat serius. Seolah bukan nisan yang gadis itu tatap, melainkan bola mata wanita yang melahirkan nya.

"Aku menepati janjiku untuk bisa memperkenalkan nya dengan mu. Haha aku tau kau pasti sangat senang melihatnya kan? Dia Ken, bunda. Lelaki yang memiliki sifat kaku tak jauh beda seperti ku."

Ken sebenarnya merasa tidak pantas dan malu mendatangi makam wanita yang meninggal tidak lain karena ayahnya sendiri. Maka dari itu, sejak tadi dia hanya bisa merunduk dan tidak berani mengeluarkan banyak kata.

Mata nya melirik pada bingkai foto yang terletak di samping buket bunga. Seorang wanita dengan rambut coklat bergelombang memakai dress hitam yang tampak sangat pas dan cocok ditubuhnya.

Senyum dan wajahnya yang cantik beraura misterius itu sangat mirip sekali dengan El Ann.

Dan Ken yakin, sifat diantara keduanya pun tidak jauh berbeda. Dia penasaran bagaimana sosok asli wanita hebat yang melahirkan seorang putri tangguh seperti El Ann Gastha.

Mendengar dari berbagai cerita yang ada serta pujian-pujian masyarakat untuknya sudah menjelaskan betapa jumawa dan hebatnya seorang Annelice Oliver's yang hatinya berhasil dimiliki oleh sosok Gavin Gastha.

"Ken ayo dong bicara. Bunda pasti ingin ngobrol denganmu, kenapa diam saja seperti itu sih?"

Ken mengerjap kemudian mengulas senyum ragu-ragu.

KAMUFLASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang