Bagian 48 : One day at Chrysan Lake

35 2 7
                                    

Song recommendation | My love ~ Lee Hi

"Kita bisa menjalin hubungan tanpa harus saling mencintai kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita bisa menjalin hubungan tanpa harus saling mencintai kan?"

.

.

.

Suasana di ruang makan itu menjadi terasa dingin. Semuanya sama-sama bungkam setelah Ken melangkah pergi.

Bunda Lana menghela nafas berat kemudian mengangkat pandangan menatap tuan Gastha yang terdiam kaku dengan pandangan kosong.

Tatapan wanita paruh baya itu beralih pada Ann yang terlihat susah payah menahan tangis nya agar tidak pecah sedari tadi. Lalu pada Steven yang menunduk termangu.

"Gavin, kamu telah melakukan kesalahan besar." Ujar bunda Lana pada Tuan Gastha namun tatapan matanya menusuk menatap lurus ke arah dimana Shireen berada.

"Mohon maaf yang sebesar-besarnya bagi Tuan Divanes, sepertinya makan malam ini cukup sampai disini. Semua orang sudah tidak berselera. Dan menurut saya, seharusnya anda bisa lebih pintar menjaga keponakan anda agar tidak membuat ulah."

Setelah melayangkan kalimat pedas itu Bunda Lana pun berdiri. Menghampiri Ann dan menuntun nya pergi dari ruangan memuakkan itu.

Tuan Gastha memandangi kepergian sang putri dan sahabat mendiang istrinya itu dengan pandangan sendu. Ikut beranjak pergi dengan perasaan campur aduk.

Pria yang tampak gagah itu memijit pelipisnya, ia sangat pusing memikirkan apa yang sebenernya telah terjadi.

Bayangan dari bola mata putrinya yang menyorot penuh kehancuran dan rasa sakit saat melihat putra dari Ernest Willer tadi berlutut di bawah kakinya terbayang jelas di ingatan nya.

Serta ucapan anak lelaki muda bernama Ken Willer yang berhasil menamparnya begitu keras.

"Seorang pembunuh yang sekarang berada di balik jeruji besi itu telah berhasil menjalankan tanggung jawab nya sebagai ayah. Dimana tidak setiap ayah di dunia ini bisa melakukan itu."

Ernest Willer.

Sosok manusia yang paling dia benci sampai mati.

Sosok manusia yang menjadi alasan kehancuran hidupnya.

Sosok manusia yang merenggut wanita terkasihnya.

Tapi juga menjadi sosok yang berhasil menampar dan menyadarkan nya bahwa dia telah gagal menjadi seorang ayah selama ini.

Seorang Gavin Gastha yang selalu dibangga-banggakan oleh semua orang tak lain merupakan seorang ayah yang gagal bagi putrinya.

KAMUFLASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang