Lelaki itu berpikir bahwa kehadiran sang gadis merupakan alasan hidupnya menjadi sempurna.
Dia tidak tahu kalau gadis itu lah yang akan menjadi alasan dari kehancuran dunianya.
Entah harus menyesal atau merasa beruntung membiarkan gadis itu memasuki...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tetaplah di sampingku, tetap bersamaku. Ku mohon — Ken Willer
Bagaimana pun kamu dan apapun yang terjadi aku selalu disini, disamping kamu. Jangan pernah merasa sendiri — El Ann Gastha
Jaga dia, berikan perlindungan ketika seluruh dunia menghakimi nya. Cintai dia walaupun besarnya hanya setitik debu — Ny. Willer
Pada kenyataannya bahwa sang hawa lah yang akan paling menderita — umapad
｡｡༚ᕙᕗ༚｡｡
Apa kalian pernah merasakan kebingungan yang amat sangat sampai menyesakan rasanya? Bingung dengan sebuah kenyataan yang terlalu tiba-tiba.
Entah Ann harus bagaimana sekarang. Dia terlalu bingung dengan semuanya.
Ann tidak pernah menduga sedikit pun bahwa sosok ayah yang sangat di banggakan oleh putranya itu tak lain merupakan pria jahat yang mementingkan ego nya sendiri.
Ternyata benar, menilai seseorang hanya melihat dari mata telanjang saja itu tidak cukup.
Untuk menenangkan diri nya, Ann memilih kembali ke taman. Duduk sendirian di sebuah kursi kayu dengan lampu redup di sebelahnya.
Hari sudah gelap, Anak-anak pun tak ada lagi yang bermain diluar. Maka dari itu, hanya ada Ann disini dengan kesendirian nya.
"Ann ..."
Bunda Lana duduk di sebelah gadis itu. Menatap penuh khawatir melihat raut wajah Ann yang tak seperti biasanya.
"Bunda sejak kapan sudah tau kalau pria itu lah pelaku nya?"
Mendapat pertanyaan seperti itu membuat wanita pengurus panti itu pun sempat terkesiap. Lalu hanya bisa menghela nafas berat, memandang anak gadis di hadapannya dengan tatapan sendu.
"Tiga hari setelah bunda mu meninggal."
Angin berhembus sangat kencang, udara malam terasa menusuk kulit seolah mendukung Ann dalam situasi yang menyesakkan dan begitu membingungkan ini.
Seharusnya Ann tak perlu merasa bingung seperti ini. Harusnya tak peduli siapapun pelakunya Ann hanya perlu membuat orang itu sengsara seumur hidup. Tapi mengapa rasanya begitu berat dan menyesakkan seperti ini.
Apakah karena Ann yang tak pernah menduga bahwa pria itu lah pelakunya?
Apakah Ann selama ini ber ekspektasi bahwa pria bermarga Willer itu merupakan manusia yang berhati baik?
Atau apakah karena pria itu tak lain ayah dari Ken Willer? Lelaki yang akhir-akhir ini terus bersamanya.
Lelaki yang datang tepat waktu saat Ann membutuhkan pertolongan.
