Bagian 17 : She's Aurora Hermes

65 7 31
                                    

Song recommendation | what if love ~ Wendy

Song recommendation | what if love ~ Wendy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aurora Hermes

Apa benar datang nya kembali sosok dari masa lalu bisa membuat hubungan di masa depan menjadi terguncang?

***

Gadis itu duduk dengan tenang di kursi nya. Rambut nya yang biasa dibiarkan terurai hari ini diikat separuh, menyisakan beberapa helai yang tergerai bebas. Sembari menunggu jam masuk Ann membaca sebuah buku yang terlihat setebal lapisan meja itu.

Bagi murid kelas utama selain ada Ken yang membaca buku setebal itu ada Ann sebagai versi cewenya, pokoknyaa mereka berdua selalu terlihat melakukan hal-hal yang bermanfaat. Selalu bersikap tenang. Kelihatan banget aura bangsawan nya.

Pokoknya kalau Ken dan Ann menjadi sepasang kekasih pasti akan dijuluki the perfect couple.

Ngga kebayang berapa banyak orang yang akan patah hati dan iri jika hal itu benar-benar terjadi.

"Ann gue ganteng ngga hari ini?"

Gadis Gastha itu menurunkan buku tebalnya melihat sosok yang mengajak nya bicara. Dia hanya bisa mengernyit aneh menatap wajah Zayn yang tepat berada di hadapannya, memandang Ann dengan penuh harap.

"H–hah?"

"Ck, gue ngga kalah ganteng kan dari Ken?"

Zayn yang semula masih menunggu jawaban Ann dengan penuh harap langsung mengumpat kala kepalanya di dorong begitu saja oleh seseorang membuat jidatnya terpatuk meja.

"ANJ–"

"Apa?" sergah Steven si pelaku membuat Zayn melipat bibirnya tak jadi mengumpat.

Dongkol banget sebenarnya tapi Zayn ngga seberani itu untuk kembali membuat si pewaris Divanes emosi. Udah kapok, cukup waktu itu saja giginya hampir copot karena tak berhenti di tinju oleh Steven.

Untung ngga benar-benar jadi ompong. Habis menjadi bulan-bulanan Shireen dia nanti.

Bahaya banget Steven kalau udah emosi. Ngga bisa dikontrol. Ngga ada yang bisa ngeberhentiin. Alex saja lima hari baru keluar dari rumah sakit soal kejadian tempo lalu di lapangan indoor basket.

Zayn dengan pasrah membalikkan tubuh nya menghadap depan, mendumal dalam diam. Yang membuatnya malah berhadapan dengan sang Willer.

"eh ada kembaran" sapa nya dengan cengengesan.

Ken tak menanggapi, menganggap Zayn seolah tak ada. Lelaki itu menggeser tubuh Zayn untuk menyingkir dari pandangan nya agar dia bisa bicara dan melihat Ann yang ada di belakang lelaki Thailand itu.

KAMUFLASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang