Lelaki itu berpikir bahwa kehadiran sang gadis merupakan alasan hidupnya menjadi sempurna.
Dia tidak tahu kalau gadis itu lah yang akan menjadi alasan dari kehancuran dunianya.
Entah harus menyesal atau merasa beruntung membiarkan gadis itu memasuki...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan pernah berharap dan berekspetasi tinggi apalagi menyimpulkan orang lain benar-benar tulus bersikap baik.
Kelak orang itu akan menyakitimu, mau itu secara sengaja atau tidak
Baru kau akan menyesal, telah sepercaya itu pada orang lain
- Shireen Zee Divanes.
༚༚༚ᕙ ᕗ༚༚༚
Bel pertanda jam istirahat baru saja berbunyi tapi Ann sudah diteror dimintai penjelasan oleh Shireen sejak pagi tadi. Perempuan itu terus berceloteh mengumpati bagaimana bodohnya Ken Willer, terus menghujani segala cercaan yang Ann tidak tahu bagaimana gadis itu tahu soal kejadian kemarin saat Ken tiba-tiba meninggalkan nya ditengah acara kencan mereka.
Apa mungkin Steven? Ann yakin tidak, lelaki itu bukan tipe orang seperti itu. Meski tergolong sebagai orang yang menyebalkan.
"Lo jangan terlalu santai gini dongg Ann. Gue yang kesel sendiri liatnya" ujar Shireen mengekor di samping Ann berusaha menyetarakan langkah Ann yang berjalan begitu cepat.
Si gadis Gastha menghela nafas menutup pintu lokernya setelah dia memasukkan beberapa buku yang sempat dia baca saat jam pelajaran belum dimulai tadi.
"Ken pergi karena Aurora butuh pertolongan. Dan itu ngga masalah sama sekali"
"tapi Ann Lo harus waspada sama cewe itu. Gue lihat dia bukan anak bai-"
"Udah ya reen. Aurora posisinya sama kaya Lo. Dia orang terdekat Ken. Gini coba posisiin saat Steven, Zay, dan Zayn ninggalin cewek-cewek yang lagi deket sama dia buat milih nemenin Lo. Sama hal nya dengan Ken dan Aurora. Ken lebih kenal duluan sama cewe itu. Udah cukup ngga ada lagi ngomel-ngomel ngga jelas" tutur Ann dengan kedua alis yang menyatu tapi tutur bicaranya masih lembut.
Terlihat bahwa gadis Gastha itu terganggu dengan reaksi Shireen. Ann tahu bahwa Shireen sebenarnya peduli, tapi itu cukup berlebihan, dan Ann tidak menyukainya.
Shireen memang sosok yang egois, dia selalu mengutamakan pandangan nya terhadap semua permasalahan.
Ann tidak masalah soal itu tapi cukup, segala apapun tidak usah di perumit.
Kadang suatu masalah cukup di yaudah-in aja agar tak menjadi beban pikiran dan membuat masalah itu memanjang.
"Oke maaf. Gue cuma sebel aja Lo ditinggal. Tau gitu biar aja si Ken nyari nomor telepon Lo atau id Lo sampe botak biar tau rasa!"