Bagian 6 : Kedai kuno

91 11 17
                                    

Song recommendation | Borrow your night ~ ( romance 101 X 10 cm )


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak apa merasa lelah. Anggap itu sebagai pelengkap warna dan rasa dalam hidup. Percayalah kau akan merasa bangga setelah sadar bahwa kau telah berhasil melewati masa yang sulit


•••


"Duduk disana gue ambil air hangat nya dulu" tunjuk Steven pada kursi pantry yang ada di apartemen nya.

Ann sudah sampai di apartemen milik lelaki bermarga Divanes itu, matanya menatap sekitar menyusuri setiap sudut ruangan. Warna hitam yang mendominasi setiap ruangan dan dari berbagai alat yang ada di dalam nya sangat menggambarkan sosok Steven.

Pulang ke rumah. Ada yang ingin ayah bicara kan dengan mu

Ann memandang diam pesan yang baru saja masuk di ponselnya. Ia tidak berniat membalas namun dipastikan Ann pasti akan menuruti perintah ayahnya itu.

Di lain sisi, Steven kebingungan sendiri dimana letak air hangatnya. Mungkin ini memang apartemen miliknya tapi dia tidak pernah menyentuh dapur sama sekali, setiap hendak makan apapun Steven membeli dari restoran atau memanggil pelayan rumahnya untuk membuat kan dia makanan. Bahkan letak panci pun tidak tahu dimana.

Ann yang mendengar suara berisik dari arah dapur mendongak kan kepalanya, memeriksa apakah Steven benar-benar baik-baik saja. Sudah dua puluh menit berlalu dan lelaki itu belum datang hingga kini.

"Lo liat panci?"

Steven datang dengan tergopoh-gopoh, rambutnya acak-acakan dengan wajah frustasi.

"Lo nanya gue?" heran. Tentu saja Ann heran. Steven yang punya apartemen ini mengapa bertanya pada dirinya.

"Gue ngga tau dimana ngga ketemu daritadi"

"Di kamar mandi Lo?"

"Apa panci?"

Ann memutar bola matanya mendengar jawaban Steven yang tak masuk akal "Air hangatnya"

"Oh iya juga kenapa gue ngga inget. Oke Lo tunggu"

Ann memandang aneh Steven yang sudah mengacir masuk ke ruangan lain. Percayalah, orang lain tidak bisa menebak atau bahkan percaya bahwa Steven itu anak dari Carrol Divanes. Sifat anak dan bapak itu sangat berbanding terbalik, namun walau begitu tetap saja ada satu atau dua sifat yang menurun, keras kepala dan ber ego besar misalnya.

"ARGGHHH"

Mendengar suara teriakan dan benturan barang jatuh ke lantai sontak saja membuat Ann kaget. Dengan terburu-buru ia melangkah cepat memasuki ruangan yang sebelumnya Steven masuki.

KAMUFLASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang