Bagian 24 : Praise for the first time

66 5 33
                                    

Song recommendation | Don't forget ~ Crush ft. Taeyeon

Pada dasarnya manusia sangat sulit untuk bisa memahami dirinya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pada dasarnya manusia sangat sulit untuk bisa memahami dirinya sendiri.

。。。༚۝༚。。。

Mobil Maybach Exelero berwarna hitam itu melaju masuk melewati gerbang Global Divanes school yang menjulang tinggi. Berhenti tepat di depan gedung utama sekolah elite itu.

Seorang pria berpostur tinggi dengan pakaian dan kacamata hitam yang bertengger di hidung nya membuka pintu mobil mewah itu. Menunduk hormat ketika sang nona muncul dari dalam.

Ann membenarkan tali tas nya, kemudian memberi isyarat pada orang itu untuk segera pergi. Pemandangan seperti itu selalu menjadi pusat perhatian bagi seluruh murid Divanes walau semenjak hari itu pemandangan seperti ini terjadi setiap hari.

Bisikan dan tatapan beragam dapat Ann rasakan. Decakan kagum dan iri tak berhenti bahkan saat Ann melintas di hadapan mereka.

Tenang saja. Dia sudah biasa dengan itu semua, hanya perlu diam tanpa harus menghiraukan salah satunya.

"Selamat pagi."

Ann menolehkan kepalanya ke belakang, bola mata nya membulat saat mendapati wajah Ken tepat di hadapannya. Sangat dekat sampai Ann bisa melihat senyuman kecil yang jelas tercipta dari wajah dingin lelaki itu.

Rambut berwarna hitam yang begitu rapi, dahi dan rahang tegas yang terpampang jelas, serta wangi tubuh khas Ken Willer yang tertangkap indera penciuman membuat Ann mengerjapkan matanya berusaha mengontrol diri.

"Pagi," balas Ann memalingkan mukanya menghadap depan kembali.

Terlalu berbahaya untuk terus terusan melihat pahatan sang Maha cipta yang sempurna itu.

"Kaki mu sudah sembuh?" Tanya Ken, pandangan lelaki itu mengarah ke bawah melihat kaki Ann, yang sebenarnya sia-sia saja karena kaki gadis itu terbalut kaus kaki dan sepatu.

Ann refleks ikut melihat kakinya "ah yaa tidak terlalu sakit seperti kemarin"

"Hati-hati untuk ke depan nya."

Tak ada lagi yang membuka mulut untuk memulai pembicaraan setelah itu. Ann tak menjawab ucapan Ken hanya mengiyakan saja dalam hati. Sedangkan Ken, lelaki itu sebenarnya tampak frustasi karena kebingungan harus bicara apa agar tidak diam saja seperti ini.

Ken mengerjap saat ingat sesuatu, lelaki bermarga Willer itu mengulum bibir, ragu untuk mengeluarkan suaranya.

"Mmm maaf soal hari itu."

Ann melirik Ken dengan ekor matanya "kenapa?"

"Telah mencium mu tanpa izin"

Seketika kelu. Ann tidak tahu harus menjawab apa. Lelaki di samping nya ini–

KAMUFLASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang