Bagian 18 : Tawaran kesepakatan

51 6 29
                                    

Song recommendation | Another day ~ Monday Kiz & punch

Song recommendation | Another day ~ Monday Kiz & punch

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau suka bilang suka. Jangan cuma diam. Nanti si dia di ambil orang kamu merasa tersakiti, padahal dia pun tidak tahu kalau kamu menyukainya

***

Semua tampak berjalan dengan tenang sesuai keinginan dan harapan Ken bahwa saat makan siang hanya ada dia berdua saja bersama Ann.

Tapi kesenangan itu sirna saat dua perusuh Global Divanes datang menghampiri meja mereka, ikut bergabung membawa nampan makanan. Membuat senyum kecil yang terpatri di wajah tampan lelaki itu sirna.

Lihatlah bagaimana Shireen dan Zayn mengambil alih, heboh berdua mengajak Ann berbincang seperti menganggap nya tak ada.

"Dasar pengganggu" desis Ken pelan tanpa sadar terdengar oleh tiga orang lainnya.

"Hah? Apa Ken? pengen gagu?" beo Zayn dengan wajah pongah. Dia mendengar jelas apa yang dikatakan lelaki Willer itu tadi hanya saja jiwa usilnya meronta keluar memerintahkan agar mengusili Ken.

Seru. Kapan lagi coba gangguin manusia dari kutub Utara?

Ken memutar bola matanya, menaruh sumpit yang dia pakai untuk makan sebelumnya ke meja dengan sedikit keras, tak lagi berselera makan. Padahal baru tiga kali suapan yang masuk dalam perutnya, kalau bunda tahu pasti sudah dimarahi.

Dengan wajah tertekuk dan lebih datar dari pada biasanya. Lelaki itu memilih mengeluarkan ponsel dari saku blezernya, pura-pura sibuk padahal yang dia lakukan hanya menggeser-geser layar dari benda pipih itu.

Ann menatap nya dengan diam kelakuan Ken yang tampak aneh, melirik Shireen melihat reaksi dari gadis itu.

Gadis ekspresif itu terlihat mencebikkan bibirnya, melirik Ken dengan wajah penuh kemenangan. Entah apa alasannya begitu.

"Ngga dihabisin Ken?" tanya Ann pada akhirnya, melihat nampan makanan milik lelaki itu yang masih tersisa banyak, bahkan tidak setengah nya habis.

"Ngga"

"..."

Ann beralih menatap penuh pada wajah lelaki itu yang sibuk dengan ponselnya. Tanpa bicara apapun lagi Ann menaruh separuh daging miliknya ke nampan makanan Ken.

"Ayo makan lagi. Baru makan dikit kan?"

Zayn dan Shireen saling melempar pandang. Paham betul kalau Ken sedang dalam mood yang rendah karena mereka. Tapi itulah alasan keduanya datang, untuk menggangu dan merusuhi Ken Willer.

Alasan Zayn karena ingin sok akrab aja, siapa tau ketularan tampan nya kan. Sedangkan alasan Shireen karena gadis itu masih kesal melihat si Willer itu bicara begitu dekat dengan si anak baru itu. Jadi pengin aja gitu ngasih pelajaran sedikit.

KAMUFLASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang