Song recommendation | Rain & You ~ BUMKEY
"Lo yakin ngga bareng kita aja Ann? Langit udah gelap sebentar lagi turun hujan"
Mobil lexus luxury berwarna putih berhenti tepat di hadapan nya. Menampakkan sosok Axel dari balik jendela dengan Ken di sebelahnya yang duduk di kursi pengemudi.
Mereka bertiga pulang lebih telat dan baru saja keluar dari area sekolah setelah berdiskusi panjang tentang proyek kelompok. Ann tengah berdiri di halte menunggu bus yang datang sedangkan Ken dan Axel sepertinya mereka berdua baru saja keluar dengan mobil nya dari basement sekolah.
Langit sudah menggelap karena mendung ditambah matahari yang sebentar lagi terbenam. Akhir-akhir ini prediksi cuaca memang selalu menyatakan akan hujan.
"Bus bentar lagi datang. Gue pulang sendiri aja" jawab Ann melempar senyum nya memperlihatkan pada Axel bahwa ia tidak mengalami masalah sama sekali.
"Bareng kita aja Ann. Gue khawatir jalanan udah sepi" ucap Axel masih tak gentar meminta Ann untuk masuk ke dalam mobil.
"Minta tolong ngga buat harga diri Lo turun" Ken tiba-tiba nyeletuk membuat Ann yang sempat terdiam tadi mengangkat pandangan padanya. Dasar. Si Willer itu memakai ucapan Ann saat di perpustakaan tempo hari. Bisa-bisa nya lelaki itu meledek dengan raut wajah yang datar.
"gue mau ke suatu tempat dulu. Nanti gue akan hubungi Lo xel kalo udah sampai rumah"
Axel terlihat berat mengiyakan permintaan Ann. Namun mengingat watak
dari gadis itu yang sangat keras kepala mau tidak mau Axel menurut. Ann jika sudah bilang tidak ya tidak."yaudah gue sama Ken duluan kalau gitu. Lo hati-hati" pesan Axel sebelum menutup kaca mobilnya melaju pergi meninggalkan Ann di halte sendirian.
Saat diskusi untuk proyek kelompok tadi mereka mendapat hasil untuk merancang busana dan di presentasikan dengan Ann yang akan memakai nya. Mereka bertiga yang membuat desain itu sendiri lalu dibantu oleh nyonya Willer sang desainer ternama untuk menciptakan busana menjadi bentuk nyata dengan sempurna.
Bus datang setelah sepuluh menit berlalu. Isi dari bus saat ini tidak terlalu penuh bahkan bisa dikatakan sepi hanya ada dua orang pekerja laki-laki dan satu anak perempuan yang sekitar dua tahun lebih muda dari Ann di dalamnya.
Ann tidak berbohong mengatakan akan ke suatu tempat pada Axel tadi. Dia harus bekerja di kedai pangsit paman Yin seusai pulang sekolah. Tapi sebelum itu Ann akan berkunjung ke toko bunga milik nenek tua langganan nya untuk membeli mawar hitam dan memberikan jus wortel pada orang tua itu. Beruntung jarak keduanya yang tidak terlalu jauh memudahkan Ann untuk tidak menaiki bus dua kali.
Bus yang semula hendak melaju kembali berhenti dengan mendadak setelah tiba-tiba seorang laki-laki yang berseragam sama dengan nya menepuk-nepuk badan bus meminta untuk tidak melaju terlebih dahulu agar dia bisa naik.
Apakah Ann tidak salah lihat sekarang? Orang itu tak lain merupakan Steven Divanes dan kini sudah duduk di sampingnya. Sosok sombong yang selalu menyatakan sebagai pewaris tunggal duduk di kursi bus saat ini. Bersama nya.
"Kaget ya? Pewaris tunggal properti Divanes naik bus"
Kan baru saja Ann bilang.
"Kaget. Sedikit."
"Lo ngga mau tanya gitu kenapa gue naik bus?" Steven memiringkan kepalanya menatap Ann dengan serius.
Ann yang malas menjawab pertanyaan Steven itu hanya mendengus, memilih untuk mendengarkan musik. Menyumpal telinganya dengan headset.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMUFLASE
أدب المراهقينLelaki itu berpikir bahwa kehadiran sang gadis merupakan alasan hidupnya menjadi sempurna. Dia tidak tahu kalau gadis itu lah yang akan menjadi alasan dari kehancuran dunianya. Entah harus menyesal atau merasa beruntung membiarkan gadis itu memasuki...