Mengisahkan tentang empat remaja yang menjalin ikatan persahabatan melalui serangkaian kebetulan dan kejadian tak terduga yang mereka alami.
Ialah Bayu Pradana, mendapat beasiswa di sekolah elit yang setara dengan sekolah Internasional, Ganera High...
Sebelum lanjut chapter sepuluh, sini absen dulu! Kangen siapa nih?
Makasih kemarin sudah jawab pertanyaan dari kita, yang rindu Aga, siap-siap kali ini Aga back egen with partnernya tentunya.
Lagu kali ini rekomen dari emaknya Gara, I Won't Give Up dari Jason Mraz.
Wokeh, tanpa berbasa-basi lagi sok kita meluncuurr!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
« C h a p t e r #10 »
※※
'Cause even the stars they burn Some even fall to the earth We've got a lot to learn God knows we're worth it No, I won't give up
🎵Jason Mraz ——— I Won't Give Up🎵
※※
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
○◎○
Seluruh murid Ganera High School berhamburan keluar kelas, setelah bel pulang berbunyi. Kali ini, sekolah mereka pulang lebih cepat karena para guru sedang ada rapat.
Aga mengemasi barangnya dan memasukkannya ke dalam tas. Hanya tinggal dirinya dan beberapa teman sekelasnya yang sedang piket.
"Guys, gue duluan, Sil buku lo gue taruh diatas tas, thanks ya!" kata Aga pada cewek berwajah manis, yang sedang menghapus papan. Dia Agatha Sesilyna, biasanya dipanggil Sesil, tetangga tempat duduk Aga.
"Hmm." gumam cewek itu. Aga menghampirinya dan mencubit pelan pipinya.
"Jangan ngambek mulu, makin gemes gue!"
cewek itu masih kesal pada Aga yang sejak pagi merecokinya, sampai dia tidak bisa mengerjakan tugas yang diberikan Pak Madhi, guru sejarah mereka.
"Apaan sih? Sakit tau, udah sana pulang, ngerese aja deh!" usir Sesil. Sedang yang diusir malah cengengesan tidak jelas.
Kalau saja Aga bukan anak orang, sudah Sesil pastikan. Aga akan berakhir dengan tragis, sayangnya dia anak orang, jadi Sesil berpikir ulang untuk tidak melayangkan tinjunya pada cowok paling menyebalkan di kelasnya itu.
