PRELUDE #1 : Run Off

771 65 0
                                    

« P r e l u d e #1 »

¦ Jaxton Freitz

                                 |Run Off  ¦


※※

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

And the dreams you left behind you didn't need them
Like every single wish we ever made
I wish that I could wake up with amnesia
And forget about the stupid little things

🎵Amnesia --- 5 Seconds of Summer🎵

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

※※

※※

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◎○

Sudah seminggu lebih aku tidak masuk sekolah. Alasannya, aku kabur dan terlalu pengecut untuk menghadapi kenyataan ketika jidatmu sudah dilabeli kata 'pembunuh'. Tubuhku bergidik, sebuah reaksi yang kualami jika otakku kembali memikirkan kejadian saat itu. 

Sepanjang perjalanan hidup remajaku, satu kali mataku pernah menyaksikan sebuah aksi nyata dari bagian adegan laga di sebuah film pahlawan. Skenario terburuk yang pernah kumainkan. Aku bukan anggota teater sekolah, hanya orang berengsek yang mengira dia pahlawan dengan segala kepopuleran di belakang namanya.

Aku mendengus, merasa konyol dengan pemikiranku sendiri saat itu.

○◎○

Di Aesven High, kami memiliki beberapa geng populer di setiap tingkatnya, dan yang paling terkenal di tingkatanku adalah aku serta beberapa teman seperti Fred, Dallas, Jeff, dan Logan. Kami berlima semacam magnet bagi setiap mata memandang, tidak hanya postur tubuh tegap dan bak model majalah, otak kami juga dianugerahi kecerdasan. Di kelompok lain, mungkin mereka punya nama hanya karena tampan dan sikap mereka yang terbuka, tapi mereka semua tenggelam oleh kelompok kami yang memiliki paket lengkap. Bukan ingin menyombongkan, namun, itu lah kenyataan. Dan tanpa bersusah payah pun, kami berlima bisa menarik puluhan kaum hawa yang bisa kami jadikan pacar atau sekedar teman kencan di prom tahunan.

Suatu hari, di akhir musim gugur, Katherine--pacar Fred--mengadu pada Fred ketika kami duduk di kantin. Kate mengatakan seseorang menguntitnya, tidak hanya di sekolah, tapi juga di media sosialnya. Kate sering merasa ditatap dan diikuti selama pelajaran juga pergantian jam. Dia merasa risih dan takut karena hal itu terjadi hampir satu tahun.

Tanpa sadar, Fred mengaktifkan sifat protektif dan radar pendeteksi orang yang melakukan tindakan tidak menyenangkan terhadap pacarnya. Diantara kami, Fred lah yang paling berkomitmen, ketika aku atau Dallas maupun Jeff berganti teman kencan tiap minggu, hanya Fred yang tetap terpaku pada Kate, hingga akhirnya mereka pacaran di musim panas lalu. Demi kesetiaan pertemanan, kami semua mendukung Fred dan siap sedia membantu. Jadi, kami pun melacak si penguntit ini.

SUPER FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang