Mengisahkan tentang empat remaja yang menjalin ikatan persahabatan melalui serangkaian kebetulan dan kejadian tak terduga yang mereka alami.
Ialah Bayu Pradana, mendapat beasiswa di sekolah elit yang setara dengan sekolah Internasional, Ganera High...
Jangan lupa mampir dong di cerita Alstroemerian yang lain, dijamin sama ajibnya.
Okay langsung saja kita meluncur 💃
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
C h a p t e r #54
※※
In saving the pictures of your soul To some you're just a memory To me you're home And I will never say I don't miss you 'Cause I can't lie you know me too well
New Empire -- In a Breath
※※
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini yang terakhir kan?"
Baskara mengangguki pertanyaan Satrio, ia memasukkan tiga kotak kardus berisi sepatu branded milik Gara kedalam bagasi mobil SUV milik Satrio. Hari itu mereka mengusung sepatu-sepatu itu untuk di lelang, sesuai keinginan keluarga. Rencananya hasil pelelangan akan disumbangkan ke tempat-tempat yang membutuhkan.
"Gue cabut duluan!" Satrio berpamitan, lelaki itu menepuk pundak Baskara lalu berlalu dari kediaman Gustian, ia sudah berpamitan.
Baskara menghela napas, lalu membuangnya. Beberapa kali mengulangi hal itu sampai ia memberanikan diri masuk kembali ke rumah milik orangtua mendiang artisnya untuk menyampaikan karya terakhir yang ditinggalkan Gara.
"Om.. tante.. boleh berbicara sebentar? Kalau boleh bersama Kirana juga." Ia berujar, meminta ijin kepada kedua orangtua Gara yang kini sama-sama duduk di ruang tengah. Mereka sedang menyentuh dan memandangi sepatu yang sengaja ditinggalkan, Balenciaga Triple S warna abu-abu, sepatu yang paling sering dikenakan sulung mereka.
Gustian segera menyingkirkan sepatu itu, memasukkannya kedalam kotak penyimpanan dan membawanya masuk ke dalam kamarnya. Baskara tahu, Kirana tidak boleh melihatnya.