23. Dark Shadow

381 52 71
                                    

Selamat malam semuanya. Apa kabar hari ini? Semoga sehat, semoga kita semua selalu ada dalam lindungan Tuhan, di mana pun kita berada. Aamiin.

Apa ada kabar bahagia atau sedih yang ingin kalian sampaikan? Tulis di kolom komentar ya 🤗

Back to topic, bab kemarin gimana nih? Emak Aga dan emak-emak yang lain sedih banget, peluk Aga ramai-ramai 😭 karena kovit, peluknya lewat doa aja.

Udah siap baca kelanjutannya? Lets go langsung aja cus!!

Udah siap baca kelanjutannya? Lets go langsung aja cus!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

※※
"After my dreaming

I woke with this fear
What am I leaving
When I'm done here?"

~Linkin Park - Leave Out of  The Rest ~

※※

Jax tidak merasakan apa-apa, tidak melihat apa-apa, juga tidak mendengar apa-apa, sampai semua kejadian yang tersimpan di kepalanya menyerangnya bergantian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jax tidak merasakan apa-apa, tidak melihat apa-apa, juga tidak mendengar apa-apa, sampai semua kejadian yang tersimpan di kepalanya menyerangnya bergantian. Kilasan-kilasan yang memukul pertahanan mentalnya. Tajam dan tanpa ampun, sehingga dia berharap kegelapan kembali menelannya saja. Dia tidak ingin lagi melihat jalanan pegunungan yang meliuk licin, hening yang tergantikan suara-suara decit mobil, gesekan pilu, dan ledakan dahsyat seperti kembang api, langit malam yang sunyi didesak oleh nyala api di jurang, lampu kerlap-kerlip, serta sirine ambulans dan polisi. Jax membuang napasnya yang mendadak sesak, tertahan, sebelum kejadian lain menyusup menggantikan adegan malam mengerikan itu.

Jax kembali berkendara, jantungnya berdetak tak keruan, darahnya mendidih karena amarah. Dia menuju ke sebuah bangunan megah namun kelam menjurumuskan. Dia mengamuk memecahkan kaca, menghajar orang-orang kekar yang biasa disewa sebagai bodyguard, kemudian tiba di sebuah ruangan pesta. Musik bergema sebagai latar belakang, aroma minuman tak hanya vodka menusuk penciumannya, dan di sana, seseorang tergeletak. Hatinya menjerit, tidak lagi ingin menyaksikan teman berharganya direnggut kematian, meski suatu saat terjadi, namun tidak dengan cara sekeji atau mengerikan seperti ini! Demi melampiaskan segala rasa ngeri, ketakutan, geram, dan amarah, Jax kembali mengangkat tinjunya, mengarahkan ke semua orang yang dipikirnya tersangka. Tapi, semuanya tidak berhasil. Matanya tetap menatap pada suatu hal yang membuat napasnya tercekat, meremas jantungnya, menderukan aliran darahnya, dan membuat tubuhnya menggigil menyedihkan. Seolah semua usaha memerangi nasib yang begitu besar tidak ada artinya, seolah dia lagi-lagi gagal melindungi hal yang berharga untuknya. Atau kah, mungkin sumber kesialan adalah dirinya?

SUPER FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang