44. My Time

438 51 41
                                    

Halo selamat sore semuanya!

Apa kabar hari ini? Mimin harap kalian baik-baik aja. Aamiin.

Sebelum masuk ke dalam cerita, mimin minta kalian menyiapkan hati, mental, jiwa dan raga. Siapkan tisu siapa tau kalian perlu, ini adalah puncak terakhir sebelum Super Friends tamat. Dan disini kalian harus melihat baik-baik plot twist yang akan ada di akhir nanti.

Tanpa banyak basa basi lagi, kita meluncur. 💃

C h a p t e r       #44

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

C h a p t e r       #44

※※

It may be over for us
But seasons change, oh they change for a reason
With the autumn leaves that fall down
I wrote your name across them all
So you know that I'm here with you
And the spring is coming soon my friend

~New Empire —— One Heart/Million Voices~

※※

Pantulan cahaya rembulan di kolam renang pada malam itu menarik Gara untuk berdiam diri di kursi malas yang ada disana selama beberapa waktu, pemuda itu menatap langit yang nampak seolah begitu dekat dari tempatnya merebahkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pantulan cahaya rembulan di kolam renang pada malam itu menarik Gara untuk berdiam diri di kursi malas yang ada disana selama beberapa waktu, pemuda itu menatap langit yang nampak seolah begitu dekat dari tempatnya merebahkan diri. Sang purnama memaku indah, bersandingan dengan cakrawala ditemani kawanan bintang yang mengerling memukau kedua netranya. Mereka seolah bergerak dimatanya, memanggil dan menari indah untuk menariknya bergabung menjadi bagian dari mereka. Tanpa alasan yang pasti pemandangan itu membuatnya merasa tenang.

Mungkin Gara sedang dalam mood yang bagus, tadi sore saat ia pergi ke Rumah Beratap ia bertemu dengan seorang kakek berusia delapan puluhan tahun--seorang penghuni baru, beliau seumur hidup menjadi tukang sol sepatu keliling, beliau tidak memiliki keluarga satupun, sebab seluruh anggota keluarganya menjadi korban jiwa dalam sebuah bencana alam. Hanya beliau yang berhasil selamat. Kakek itu hidup di jalanan setelah keluarga beserta seluruh harta bendanya terenggut dan selama ini beliau menjalaninya dengan ikhlas. "Selama hidup ya kakek susah senang dijalanin aja dek! Gak punya rumah, gak punya uang ya gak papa, yang penting bersyukur masih diberi kehidupan. Selama masih bisa makan tidak berharap apa-apa. Allah yang menentukan bahagianya kakek, jadi kakek percaya kalau belum di dunia ya di akhirat!" Tuturnya pada Gara sore tadi.

SUPER FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang