Selamat malam sobat pretzers yang budiman!
Kaget nggak tuh Super Friends update? Seneng? *harus dong.
Kali ini kita bakal throwback again dari prolog : Dawn Sunset. Yang ada diawal, ini adalah titik utama kisah ini. Silahkan diperhatikan baik-baik.
Okay tanpa banyak bacod mari kita meluncur, don't forget to comment! Yang banyak biar mimin rajin updatenya.
C h a p t e r #34
※※
"We all, we all
Have unforgettable and precious treasure
It lasts forever"--C.h.a.o.s.m.y.t.h, One Ok Rock--
※※
Hal yang begitu membahagiakan itu terkadang sangat sederhana, seperti misalnya bel pulang yang berkumandang di seantero Ganera. Satu hari yang melelahkan dan membosankan, akhirnya terlewati, setiap murid pun mengemas barang-barang mereka dan beranjak dari bangku kemudian keluar kelas, tidak terkecuali Jax. Namun, melihat satu orang yang masih setia duduk di kursinya, membuat Jax urung melangkahkan kakinya melewati ambang pintu.Memutar tubuhnya, Jax pun menghampiri Mim yang tengah menempelkan ponselnya ke telinga--menelpon seseorang.
"Bilang ke Ibu ya, Kak." kata Mim, tidak menyadari Jax sedang berjalan ke arahnya. "Iya, nggak apa-apa. Biasanya juga sendirian. Oke, makasih, Kak." Baru ingin menurunkan ponselnya, Kakak Mim--Rowan--kembali berujar di seberang sana. "Ya ampun, iya, kalau ada apa-apa, aku dial nomor 1. Dah, Kak."
"Dial nomor satu ya?" ulang Jax sambil menautkan kedua alisnya.
"J-jax?!" Mim mendongak, sedikit terperanjat mendapati sepasang mata hijau Jax menatapnya tajam. "Belum pulang?"
"Kamu sendiri?"
Mim merapikan buku dan alat tulisnya, lalu menyimpan semua beserta ponselnya ke dalam tas. "Aku mau ke Taman Merpati dulu, ketemu anak-anak komunitas Gesek Squad."
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPER FRIENDS
Teen FictionMengisahkan tentang empat remaja yang menjalin ikatan persahabatan melalui serangkaian kebetulan dan kejadian tak terduga yang mereka alami. Ialah Bayu Pradana, mendapat beasiswa di sekolah elit yang setara dengan sekolah Internasional, Ganera High...