51. The Days After

287 42 21
                                    

Met pagi/siang/sore/malam  semuanya~

Apa kabar?
Sudah siapkan alat tulis dan kertas kan, buat kuis dadakan?

Hehe. . . Canda, sobat✌🏻

Sobat pretzers, mana tangisannya?
Kan? Pada kebanyakan baca sambil ngupas bawang bombay sih

#maap, stand-up komedi gagal.

Intinya, part kali ini, tidak sebawang kemarin. Tapi, eh, tapi, jika pun ada bawang-bawang'an~ ada yang bersedia meminjamkao pundak😶

Hayo, pada berharap ke siapa?

Yak, daripada banyak bacot si pengganti Minvan (Mimin tamvan) bercakap-cakap, mending, cuz aja liat chapter-nya~

Selamat membaca dan berhalu-ria

Selamat membaca dan berhalu-ria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

C h a p t e r        #51

※※

How do I live without the ones I love?
Time still turns the pages of the book its burned
Place and time always on my mind
I have so much to say but you're so far away

~Avenged Sevenfold, So Far Away~

※※

"Pa, please! Aga cuma sebentar, sehari ini aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pa, please! Aga cuma sebentar, sehari ini aja." rengek Aga pada Derian yang tidak mengizinkannya untuk keluar dari rumah sakit.

"Papa bilang tidak ya tidak! Jangan keras kepala! Ini buat kebaikanmu juga." bentak Derian lelah dengan kekerasan kepalaan putranya itu. Baru saja Aga siuman dan sekarang anak satu itu ingin pergi bersama dengan temannya. Max bahkan belum mengizinkannya untuk keluar dari rumah sakit.

Kirana meremat ponselnya dari balik pintu, mendengar pertengkaran di dalam ia merasa bersalah. Aga pasti sangat memaksakan diri hanya untuk sedikit menghiburnya, cewek itu mendesah gusar. Akhirnya ia mengangkat ponselnya dan mengetikkan sebuah pesan singkat untuk Aga.

SUPER FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang