43. Sparkling Time

325 49 16
                                    

Yuhuuu!! Selamat pagi/siang/sore/malam! Balik lagi sama mimin yang tamvan. 😁

Ada yang kangen sama mimin? *nggak usah halu!

Atau kangen sama 4 bujanknya mimin?

Setelah kita bergalau-galau ria, mari kita berhepi-hepi ria dipart kali ini. Tanpa banyak cancingcong skuy meluncur 💃

 Tanpa banyak cancingcong skuy meluncur 💃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

C h a p t e r      #43

※※

But still, if you see me some day, smile
Maybe you resent me a little or no, a lot
I know, I couldn’t look at you more because of my dream
Then just give me one day, even if it’s in my dream, just one day

~BTS ——— Just One Day~

※※

Untuk kesekian kalinya, Jax mendengus menatap lembar soal tes terakhir yang jatuh pada hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Untuk kesekian kalinya, Jax mendengus menatap lembar soal tes terakhir yang jatuh pada hari ini. Jax tidak habis pikir, pelajaran olahraga pun ada ujian teori. Dia meletakkan pensilnya lalu duduk bersandar di punggung kursi sambil melirik adik kelas yang bersebelahan dengannya. Jujur, memang baru di sekolah ini, Jax menjalani ujian tertulis di semua pelajaran, pun, ruang ujian serta tempat duduk diatur juga diacak. Jax melirik ke adik kelas yang balas menatapnya sesaat sebelum mengalihkan pandangan dan menunduk dalam.

Jax menghirup napas lalu menghelanya, menatap jam dinding yang bergerak lambat. Kapan ujian tertulis yang konyol ini berakhir?

Diam-diam, Jax mengeluarkan ponsel dari saku celananya, kemudian mengirim pesan di grup The Pretzers, mengajak teman-temannya untuk melepas penat setelah ujian. Tak berapa lama, satu jawaban muncul dari Gara, yang meng-iya-kan ajakannya. Sekarang, hanya tinggal menunggu jawaban dari Aga dan Bayu.

"Jaxton!" tegur guru pengawas ketika melihat gerak-gerik Jax. "Jika kamu sudah selesai, kamu boleh keluar dan main hape sepuasnya, tapi jika belum, simpan hapenya atau nanti saya sita!"

Dua bangku di belakangnya, Mim mengamati punggung Jax dalam diam, sampai akhirnya, suara bel pun berkumandang di seantero Ganera.

Beberapa murid mungkin mengeluh karena mereka hanya berhasil dengan cap-cip-cup untuk mengisi soal-soal terakhir yang belum mereka jawab, namun, sebagian besar dari mereka mendesah lega, akhirnya, ujian resmi berakhir.

SUPER FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang