25. Reality

336 48 38
                                    

Haii gaiss, mimin yang tamvan balik egen! Ekhem, selamat malam para gabuters, dan sobat pretzers!

Gimana kabarnya? Baik? Semoga kalian baik-baik saja, tetap jaga diri ya gais! Inget ppkm jangan keluyuran kalau nggak penting, itu buat kebaikan kalian sendiri dan orang-orang disekitar kalian. Dan buat orang-orang yang tengah berjuang melawan kang kopid semangat kalian pasti bisa, Tuhan pasti melindungi kalian.

Sorry, ada kesalahan teknis mimin yang tamvan salah masukin chapter, ternyata yang sebelumnya belum direvisi, nah ini versi revisinya. Sorry ya gais, mimin nggak pokus karena tersepona sama neng Rana🤣

Hari ini emak-emaknya pretzers pada chaos, hectic dengan banyak hal, lagi pada capek. Kasih semangat buat emak-emaknya pretzers, mimin yang tamvan juga mau kok disemangatin, *nggak usah ngarep lo!

Okay, cukup bacodnya min. Buruan lah meluncur, jangan lupa pajak komen untuk part ini! Mimin yang tamvan maksa pokoknya 😂

Skuyy meluncur!!

C h a p t e r #25

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

C h a p t e r #25

※※

And anytime you feel the pain, hey Jude, refrain,
Don't carry the world upon your shoulders.
For well you know that it's a fool who plays it cool
By making his world a little= colder.

🎵 The Beatles --- Hey Jude 🎵

※※

Sekembalinya dari rumah sakit bersama Jax untuk menjenguk Aga dan tak sengaja bertemu dengan Gara, membuat perasaan Bayu dilema antara lega tak lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekembalinya dari rumah sakit bersama Jax untuk menjenguk Aga dan tak sengaja bertemu dengan Gara, membuat perasaan Bayu dilema antara lega tak lega. Lega karena melihat Gara sudah pulih dan membaik, dan gelisah mengetahui Aga masih berbaring di ranjang ICU yang kabarnya belum sadar hingga saat ini. Jujur Bayu merasa sangat bersalah atas serangkaian kejadian yang terjadi beberapa waktu terakhir ini. Kejadian yang dirangkai takdir dengan skenario yang seolah menjadikannya pemeran paling pengecut diantara pemeran-pemeran kehidupan lain.

Bayu berfikir jika saja ia tak memiliki masalah dengan Reino, tentu ini semua tidak akan pernah terjadi. Teman-temannya tidak akan terlibat ke dalam masalah tidak jelas yang diciptakan Reino. Ya, baginya itu tidak jelas, orang waras tidak akan mempermasalahkan sesuatu yang tidak perlu dipermasalahkan. Apa pergantian kapten basket termasuk kriminal, tidak kan? Tapi jika dipikir lagi, ini memang masalah. Masalah iri hati berujung dendam dan merugikan banyak orang.

Menyudahi lamunannya, cowok itu menuangkan air mendidih dari atas panci ke dalam cup berisi mie. Mengaduk-aduknya sebentar lalu kembali menutup cupnya. Memejamkan mata, menghirup nafas dalam lalu meraih ponselnya untuk menghubungi Jax. Ia butuh teman bicara, setidaknya untuk membuat perasaannya lega. Untung saja ponselnya kali ini tidak krisis paket data.

Tidak berinteraksi dengan Gara beberapa hari ternyata membuat perasaan sepi menyelinap begitu saja meski berusaha dihalaunya. Entahlah, tidak bermaksud dramatis tapi kehadiran teman-temannya dalam hidup Bayu menciptakan warna tersendiri untuk dunianya. Dan ketika mereka menghilang untuk beberapa waktu, rasanya warna itu juga memudar, kembali muram dan abu-abu.

"Ck. Angkat dong bule! Ini bule molor apa ngebo dah?" Cowok itu merutuki seseorang di seberang sana, membuat sebuah spekulasi bahwa si pemilik ponsel tengah berkutat dengan bantal. Padahal ia tidak tahu apa yang dilakukan Jax di sana.

"Apa boleh buat, sorry kalo spam gue lebih nyebelin dari fans fanatik yang neror idolanya." Bayu mengirim banyak pesan pada whatsapp Jax yang bercentang dua.

Melupakan tentang Jax yang tak kunjung membalas pesannya, Bayu melahap mie-nya dengan lesu seolah kehilangan nafsu makan. Bukan seolah, cowok itu memang tidak nafsu makan. Memang siapa yang tidak merasa bersalah atas suatu kejadian besar dan tetap bisa menjalani harinya dengan baik? Meski kejadian itu bukan sesuatu yang disengaja.

Bayu pikir dirinya hanya akan merasakan sepi saat di sekolah, ternyata ia membawa perasaan ini hingga ke rumah. Ditambah keadaan rumah yang lengang karena mamanya pergi arisan. Membuat perasaan hampa itu semakin menjadi. Apa semua orang pernah berada pada titik paling menyebalkan seperti ini? Dunia yang hiruk pikuk tak membuat sepi yang mengelilingi pergi.

Cepat-cepat cowok itu menyudahi acara makannya, membereskan sisa makanan lalu berjalan gontai menuju kamar di lantai dua. Alunan musik Start Again milik One Ok Rock tak membuat semangatnya kembali, padahal biasanya Bayu akan melompat pada setiap undakan tangga, menirukan gaya sang vokalis. Meski tidak ada mirip-miripnya, yang ada kaki cowok itu menapak tidak sempurna yang berakhir terpeleset, membuat seisi rumah gaduh karena teriakannya.

SUPER FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang