Mengisahkan tentang empat remaja yang menjalin ikatan persahabatan melalui serangkaian kebetulan dan kejadian tak terduga yang mereka alami.
Ialah Bayu Pradana, mendapat beasiswa di sekolah elit yang setara dengan sekolah Internasional, Ganera High...
Hai, hai, hai, apa kabar? Hati dan ekspektasi sehat? Ada yang kangen sama karakter idola?
Guys, tak terasa Super Friends udah mau menuju outro~ siapkah?
Siap kah?
Tidak!!!
Oke, cukup-cukup, saya tidak mau ajak kalian termewek-mewek atau tergalau-galau sebelumd menyimak chapter yang satu ini.
Cus, aja lah ya~
Enjoy🙏🏻☺️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
L a s t C h a p t e r
※※
"As soon as I opened my eyes, I disliked it To be honest, I didn’t want to believe it Because saying goodbye forever Can only leave you feeling strange"
--Last Gift (In My Room), SHINee--
※※
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gara bakalan lebih senang kalau lo yang nerusin ngerawat motor lamanya! Jangan naik motor yang suka mogok itu lagi ya?
Berhari-hari telah berlalu, namun masih terngiang di kepala Bayu akan kata-kata Rana--adik kembar almarhum pahlawan kepagiannya, Gara--tentang kebaikan sang idola yang filantropis itu padanya. Sudah tak terhitung lagi kebaikan apa saja yang Gara lakukan untuk Bayu, dan itu lah yang membuat Bayu merasa kosong. Kepergian Gara nyatanya tidak hanya menorehkan luka tapi juga lubang yang membuatnya kebas.
Bayu melirik kunci motor yang terletak di meja belajarnya, menatapnya lamat sampai berjam-jam dengan pikiran lesap entah kemana karena dia merindukan sosok teman yang dari awal menguntai benang takdir bersama di lingkungan yang dulu tidak menganggapnya ada. Teman yang dengan bodohnya dia elak karena terlalu mencampuri urusannya, teman yang dengan hati lapang memberinya ruang serta uluran tangan. Teman yang berharga dan kalau kata bahasa kekinian 'bukan kaleng-kaleng'.
