Mengisahkan tentang empat remaja yang menjalin ikatan persahabatan melalui serangkaian kebetulan dan kejadian tak terduga yang mereka alami.
Ialah Bayu Pradana, mendapat beasiswa di sekolah elit yang setara dengan sekolah Internasional, Ganera High...
Haiii!! Ketemu lagi sama mimin yang tamvan. Kemarin ditemenin sama mimin cantip sekarang sama mimin tamvan.
Gimana kabarnya hari ini? Bad or good? I hope you have a great day. Aamiin.
Okay udah penasaran sama kelanjutanny? Sok kita meluncur~ jangan lupa penuhi dengan komen!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
C h a p t e r #39
※※
Kita terlahir di tanah yang sama Meluapkan segala mimpi-mimpi di langit yang sama Dan jika kau mempertanyakan arahmu Tentang apa yang harus kau cari di tengah ragumu
Keluarlah kau dari rumahmu Lihatlah dunia menunggu langkahmu Keluarlah kau dari batasmu Sadarkah kau kita hidup di bagian bumi terindah
~Bumi Terindah —— Alffy Rev~
※※
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Coba kamu lihat ke atas, itu kayak bentuk rasi bintang nggak sih?" tanya Bayu pada Dinda yang ada di seberang sana. Cowok itu tengah menikmati pemandangan malam dari atas balkon kamarnya, ditemani obrolan dengan Dinda dari balik telepon.
"Apa? Kamu juga tertarik sama astronomi?" Bayu terdengar seperti bermonolog. Cowok itu menerawang lagi, mengamati kerlap-kerlip bintang di atas sana.
"Jagat raya memang seolah menyimpan banyak sekali hal mengagumkan, Beb. Bener-bener nggak bisa bayangin amazing-nya semesta." ujar cowok itu lagi yang sesekali menyesap susu coklat hangat buatan mamanya.
"Serius kamu nanya itu?" Bayu terkekeh, kalau ada yang melihatnya pasti cowok itu dianggap gila.
"Hal yang paling aku sukai dari bumi, ya kamu. Apa lagi?" Lengkap sudah, saat Bayu sudah melontarkan gombalannya, sudah dipastikan cowok itu benar-benar lupa daratan. Yang ada dalam khayalannya hanya dirinya dan Dinda. Sampai-sampai ketika mamanya memanggil-manggil namanya, cowok itu tetap bergeming. Baru ketika Bu Ratna menepuk bahunya, cowok itu terjingkat kaget.
