Mengisahkan tentang empat remaja yang menjalin ikatan persahabatan melalui serangkaian kebetulan dan kejadian tak terduga yang mereka alami.
Ialah Bayu Pradana, mendapat beasiswa di sekolah elit yang setara dengan sekolah Internasional, Ganera High...
Gimana hari ini? Mimin harap kalian selalu baik-baik saja.
Untuk part kali ini, kalian akan tau. Apa sebenarnya bernaung dalam diri Aga. Siapkan tisu yang banyak, nggak jamin sih bikin mewek. Tapi siapa tau, jaga-jaga aja.
Lagunya pas banget sama moment kali ini, okay langsung saja kita meluncur, jangan lupa komennya!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
C h a p t e r #41
※※
I kept on wondering How could I simply change After all I have done I tried fixing my soul I've tried holding it in Yeah, I'm trying and trying to be something I can't I've been going through hell Can someone just help? I'm dying to see if someone would be there
~Arash Buana -- Depressed Sometimes~
※※
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam bertabur kegembiraan di kediaman keluarga Gustian berlangsung dengan menyenangkan, meski hanya BBQ party sederhana tapi tak menghilangkan momen indah yang tercipta di dalamnya. Aga ikut senang melihat kebahagiaan yang terpatri di wajah teman-temannya, terutama Gara, yang girang setelah mendapatkan hadiah motor sport dari Gusti.
Jujur saja dia sedikit iri, sepanjang hidupnya dia tidak pernah merayakan ulang tahun bersama keluarganya, setiap kali saat ulang tahun, Aga hanya menghabiskan waktunya bersama dengan Sang Ilahi di sepanjang sepertiga malam terakhir. Dia hanya ingin Tuhan terus memberinya umur yang panjang, dan masih mengizinkannya untuk membuka mata di pagi hari. Walaupun kedua orang tuanya selalu mengirimkan berbagai hadiah, tapi Aga tidak memerlukan semua itu, yang dia inginkan hanya sebatas kehangatan keluarga. Dia bersyukur sejak mengenal teman-temannya dia merasakan seperti apa rasanya kehangatan sebuah keluarga itu.
Aga terkekeh saat melihat tingkah konyol ketiga temannya yang sedang rebutan daging hasil panggangan dari Johan dan Gusti. Aga tidak ikut karena dia tidak bisa makan sembarangan, disamping itu dia juga menghindari asap dari alat panggang itu, walaupun tidak terlalu banyak tapi tetap saja itu asap. Jadilah dia memilih duduk melipir cukup jauh dari teman-temannya.
