46. It's All Gone

477 53 43
                                    

Selamat malam semuanya!

Apa kabar? Udah siap untuk kembali bersama Super Friends? Ini masih tentang Gara, teruntuk kalian yang kemarin protes ada pesan dari istrinya mimin yang tamvan aka emaknya Gara di akhir nanti, baca biar kalian semua tau bahwa tidak hanya kalian yang merasa nggak rela dengan kepergian Gara.

Malam ini kita akan tau kalau banyak hal yang bisa kalian ambil untuk dijadikan pembelajaran. Okey tanpa banyak bacod lagi mari kita meluncur~

 Okey tanpa banyak bacod lagi mari kita meluncur~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

C h a p t e r #46

※※
I

'm so tired of being here
Suppressed by all my childish fears
And if you have to leave
I wish that you would just leave
'Cause your presence still lingers here
And it won't leave me alone

These wounds won't seem to heal, this pain is just too real
There's just too much that time cannot erase

~Evanescence - My Immortal~

※※

Rasanya seperti tidak nyata, pijakannya goyah dan pandangannya bergetar, indera pendengarannya seperti terbungkam oleh satu nama yang dia gumamkan dalam hati hingga itu terus terdengar bagai detak konstan dalam iringan langkahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rasanya seperti tidak nyata, pijakannya goyah dan pandangannya bergetar, indera pendengarannya seperti terbungkam oleh satu nama yang dia gumamkan dalam hati hingga itu terus terdengar bagai detak konstan dalam iringan langkahnya.

Sepasang sepatu putih yang ternoda darah itu membuat pijakannya semakin goyah dan ia terduduk ke aspal saat kedua kakinya melemas. Napasnya tersendat satu-satu kala isakannya keluar dari bibir, tubuhnya gemetar, tatapannya buyar memburam dan diperparah oleh air matanya yang terus bercucuran.

"Gara~" Panggilnya lindap, lirih dan tak terdengar.

Ia merangkak dengan tenaga yang tersisa, mengabaikan seorang lelaki paruh baya yang mendekat pada tubuh tergeletak sang kakak, mencoba memeriksa. Ia menggenggam kain celana sebelah kiri milik Gara yang tengkurap bergeming dengan jejak darah dibawah tubuhnya yang sangat banyak.

SUPER FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang