04: Adik?

3.7K 230 13
                                    

Happy Reading...
"Ibu kamu udah sembuh Ngga?" Tanya Layla.

Layla mendengar kabar dari Lesti sendiri, ia mengeluh tidak enak badan akhir-akhir ini.

"Udah kok Bun." Angga menganggukkan kepala.

"Emang Ibu sakit apa Mas?" Nayla mengimbuhi.

"Enggak sakit, paling kecapean doang." Jawab Angga.

"Bun, Nay, aku pengen cerita." Ucap Angga.

"Mau cerita apa Ngga?" Layla berhenti sejenak dari aktivitas melipat pakaian yang tengah ia lakukan.

"Cerita aja Mas." Ucap Nayla.

"Ayah kok sering marahin aku ya, apa aku nakal?" Alis Layla berkerut mendengar keluhan Angga.

"Ayah kamu sering marahin kamu?" Tanya Layla.

Angga mengangguk mengiyakan.

"Mbak Lesti tau kamu dimarahin?"

"Tau." Jawab Angga.
"Tapi Ibu nggak pernah belain aku." Imbuh Angga.

"Lu nakal sih Mas." Ledek Nayla.

"Masa iya cuma gara-gara aku nggak berangkat pramuka, malemnya aku dimarahin Ayah sampai segitunya." Angga mengadu.

"Angga, kamu nggak boleh berburuk sangka sama Ayah kamu ya." Layla mendekati Angga, mengelus pelan rambut anak itu.

"Mungkin Ayah kamu marahin kamu karena dia nggak mau anaknya mengabaikan tata tertib sekolah. Mungkin iya sekarang kamu nggak berangkat pramuka, terus kalau Ayah kamu diam aja, besoknya kamu mulai nekat. Siapa tau sampai bolos sekolah? Ayah kamu nggak mau kamu seperti itu. Makanya hanya karena nggak berangkat pramuka, dia kasih teguran keras sama kamu." Nasihat Layla.

Angga mengesahkan nafasnya, "Tapi aku takut Bun liat Ayah marah."

"Makanya kamu jangan ngelakuin hal yang Ayah kamu tidak suka, biar nggak dimarahin."

"Lagian lu ngapain nggak berangkat pramuka?" Timpal Nayla.

"Udah telat, aku takut kalau sampai sekolah malah dihukum kakak kelas." Jawab Angga.

"Sekolah juga punya aturan Ngga, nggak mungkin kakak kelas kamu kasih kamu hukuman yang berat."

"Galak-galak Bun kakak kelas aku tuh."

"Galak-in balik dong." Layla mencubit gemash pipi Angga.

.

Angga ingin memperbaiki hubungan dirinya dengan Ayah tirinya. Dia berjanji mulai sekarang tidak akan lagi melakukan hal-hal yang tidak disukai oleh Ayahnya. Angga berjanji akan lebih rajin belajarnya, dia juga berjanji PTS minggu depan dirinya akan mendapatkan juara pertama.

"Angga Ibu punya kabar gembira buat kamu!" Lesti menarik tangan Angga.

"Ibu dari mana?" Tanya Angga menyadari tas yang Ibunya gendong sambil membawa oleh-oleh yang nampaknya berupa makanan.

"Kamu harus bantuin Ibu kasih kejutan buat Ayah kamu!" Ujar Lesti histeris menangkup wajah Angga menggunakan tangannya.

"Kejutan apa sih Bu?" Angga menurunkan tangan Ibunya.

Angga Sayang Ibu✔️[Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang